Fahri Hamzah Sebut Banyak Partai Tidak Tahu Cara Oposisi Dalam Presidensial, Begini Sindirannya untuk DPR RI

- 31 Agustus 2021, 09:40 WIB
 Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah
Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah /Instagram @Fahrihamzah/
PRIANGANTIMURNEWS - Fahri Hamzah kritik anggota DPR RI yang partainya oposisi.
 
Eks Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan banyak kesalahan memahami oposisi dalam tradisi presidensial.
 
Selain itu bung Fahri Hamzah juga sindir Partai Politik (Parpol) yang tidak diundang Presiden Jokowi ke istana.
 
 
Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah sebut pposisi presidensial bermuara pada oposisi kongresional atau lembaga perwakilan.
 
"Jadi gak usah teriak oposisi, cukup buktikan suara anda merdeka. Sementara di DPR RI kita kebanyakan satu suara tanpa perbedaan yang nyata," ucapnya dikutip dari unggahan Instagram @fahrihamzah, Selasa, 31 Agustus 2021.
 
Istilah oposisi tidak dikenal dalam presidensialisme, termasuk dalam UUD 1945 kita. Sebenarnya oposisi adalah istilah parlementer. Tapi fungsi oposisi kita sebenarnya ada di legislatif tersebut. 
 
 
"Maka, merdeka kan mereka dari kungkungan Daulat Parpol dan kembalikan DaulatRakyat!," kata Fahri Hamzah.
 
Fahri Hamzah juga mengatakan, sekarang, ketika semua terasa di-hapus dan di-takedown, maka semua nampak bisa dihentikan. "Tapi parpol di DPR RI tidak sadar bahwa konstitusi menjamin adanya fungsi oposisi dan pengawasan," ucapnya.
 
Bahwa ada yang tidak bisa dihentikan yaitu mulut anggota DPR RI yang dijaga imunitasnya.
 
"Ketika media massa, media sosial sampai mural bisa dihentikan, harusnya hak bertanya anggota DPR RI tidak bisa dihentikan oleh siapapun" ujarnya.
 
 
"Satu mulut anggota DPR RI saja bisa bikin banyak berita apalagi satu fraksi atau partai. Masalahnya mereka juga bingung mau bicara apa?," ucapnya.
 
Jadi, banyak partai yang tidak tau cara oposisi dalam presidensiil. Bicara “kami oposisi” tapi faktanya parlemen kita sepi dari orang cerewet.
 
"Kalau DPR sepi artinya sesungguhnya oposisi sudah tidak ada. Hanya dengan mengembalikan "Daulat Rakyat" maka oposisi tegak," kata Fahri.
 
Jika seorang anggota DPR lebih taat kepada kabinet apapun posisi partainya maka dia gak paham makna kongresional. Tapi seorang anggota DPR yang partainya di luar kabinet tapi tetap mingkem lebih sulit dimengerti lagi.  Apa guna imunitas dan kekebalan hukum?
 
 
"Ini kritik saya kepada partai yang gak diundang ke istana kemarin. Mereka sibuk dengan branding “berada di luar istana dan kabinet” tapi gak paham bagaimana membangun pandangan alternatif dengan menggunakan kekebalan legislatif DPR. Mereka sama saja sebenarnya," ucap Fahri Hamzah.***
 
 
 
 
 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @fahrihamzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x