Refly menyebut, pesta itu hanya akan ada di oligarki Istana yang saat ini sudah berhimpun menjadi kekuatan partai politik.
“Saya menilai Ini akan berpotensi menjadi kejahatan demokrasi,” ujarnya.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga Premier: Chelsea Mencapai Kesepakatan untuk Menandatangani Bintang La Liga
Atas kemungkinan skenario jahat ini, Refly menghimbau seluruh masyarakat sipil dan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk segera menghilangkan presidential treshold.
“MK, kalau memang bersumpah bertanggung jawab memberikan keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, seharusnya tidak bisa tidak menghapuskan presidential treshold,” ujarnnya.***