Fitur 'Add Yours' di Instagram Ternyata Berbahaya, Begini Penjelasan dan Cara Menghindarinya

- 24 November 2021, 08:50 WIB
Fitur 'Add Yours' di Instagram Ternyata Berbahaya, Begini Penjelasan dan Cara Menghindarinya
Fitur 'Add Yours' di Instagram Ternyata Berbahaya, Begini Penjelasan dan Cara Menghindarinya /Instagram @kemenkominfo/

 
PRIANGANTIMURNEWS - Dalam beberapa pekan terakhir, pengguna media sosial Instagram tengah menikmati fitur stiker "Add Yours" yang umumnya digunakan untuk berbagi kegiatan dan momen menyenangkan bersama warganet lain.

Dalam perkembangannya, fitur "Add Yours" itu ternyata rawan disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan atau pencurian data pribadi yang dibagikan warganet melalui unggahan melalui Instagram Story.
 
Secara tidak sadar, pertanyaan sederhana yang dilontarkan dalam stiker “Add Yours” seperti variasi nama panggilanmu, selisih usia dengan pasangan, hingga tempat tinggal kamu” malah berujung pada pembocoran data pribadi.
 
Baca Juga: Warga Butuh Keadilan, Komisi I DPRD Jabar Minta KAI Hentikan Penertiban Aset

Misalnya cuitan akun Twitter @ditamoechtar_ yang membagikan kisah temannya yang ditelepon pelaku phising.
 
Pelaku memanggil orang itu menggunakan nama panggilan dekat. Rupanya selidik punya selidik, sang teman secara tidak sadar mengikuti tren “Add Yours” dengan menyebutkan variasi nama panggilanmu.
 
Mengutip dari Instagram resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) @kemenkominfo, Rabu, 24 November 2021, tren penipuan yang tengah marak di instagram itu dikenal dengan nama Social Engineering.
 
Baca Juga: 3 Cara Download Foto dan Video Instagram, IGTV, Reels dan Instastory, Ikuti Langkah Mudah Ini

Modus itu memanipulasi individu ataupun kelompok agar mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi secara sukarela.

Tidak hanya di media sosial, modus itu bisa dijalankan di layanan komunikasi manapun.

Paling sering dilakukan via telepon di mana penipu mengaku sebagai customer service ataupun staf bidang keuangan suatu perusahaan.
 
Biasanya mereka meminta data pribadi atau mengirimkan link tautan ke aplikasi ataupun email untuk kemudian setelah diakses oleh pemilik data pribadi data tersebut disalahgunakan.

Apa saja yang harus dihindari untuk dibagikan di media sosial atau pun kanal komunikasi massa lainnya?

Tentunya sesuatu yang kerap kali digunakan dalam verifikasi sebuah data untuk layanan tidak boleh disebarkan dengan sukarela.

Salah satu di antaranya seperti nama lengkap. Itu artinya termasuk nama orang tua kandung hingga nama hewan peliharaanmu tidak boleh tersebar.
 
Nomor identitas seperti NIK KTP, nomor telepon pribadi, nomor CVV kartu kredit, hingga NPWP tidak boleh diketahui orang lain selain diri sendiri dan layanan yang membutuhkan data- data tersebut.

Tidak boleh membagikan alamat, informasi atas properti pribadi seperti nomor kendaraan, hingga jumlah anggota keluarga.

Terakhir, juga tidak boleh membagikan informasi aset teknologi seperti kata sandi hingga IP Address.
 
Baca Juga: Masjid Harus Bisa Berkontribusi Pencapaian Ekonomi dan Pendidikan dalam SDGs

Pastinya batasi diri sendiri untuk membagikan sesuatu dengan berpikir ulang apakah perlu atau tidak untuk membagikan informasi tersebut.
 
Jika hanya berdasar ingin ikut-ikutan semata ada baiknya gunakan waktu untuk melakukan hal lain yang produktif.

“Jangan mudah tergiur dengan hal- hal yang sedang tren, pikirkan baik- baik sebelum kamu mengikuti tren karena bisa saja data pribadimu disalahgunakan,” ujar akun @kemenkominfo.
 
Modus penipuan sekarang ini lebih mudah karena media sosial yang ada menuntut secara tidak langsung dan tanpa disadari untuk memberikan data pribadi yang seharusnya dijaga kerahasiaannya.***

Editor: Aldi Nur Fadilah

Sumber: Kemenkominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x