Trend Masak Gunakan Kompor Induksi Mulai Marak, Hemat dan Ramah Lingkungan

- 6 Februari 2022, 17:44 WIB
Petugas sedang melakukan sosialisasi penggunaan kompor induksi di CIkarang Pusat, Kabupaten Bekasi
Petugas sedang melakukan sosialisasi penggunaan kompor induksi di CIkarang Pusat, Kabupaten Bekasi /Tommy Andyandi/Pikiran Rakyat

PRIANGANTIMURNEWS - Penggunaan kompor induksi di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan. Kompor yang memanfaatkan daya listrik ini mulai laris di pasaran karena dinilai hemat dan ramah lingkungan.

 
Kompor induksi merupakan salah satu alat masak jenis baru yang ramah lingkungan.
 
Memiliki karakteristik memasak tanpa api, tanpa asap, dan tidak membuang emisi seperti CO2 sehingga lebih aman dan ramah lingkungan. Energi yang digunakan adalah listrik.
 
 
Model, bentuk kompor didesain lebih modern dengan tema minimalis. Kendati begitu, kompor induksi dinilai lebih unggul karena mampu menghantarkan panas lebih merata dan efisien.
 
Selain itu, kompor induksi pun dinilai lebih hemat karena tidak membutuhkan isi ulang gas elpiji.
 
Dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikarang mencatat pihaknya telah berhasil menjual 1.113 paket kompor induksi sepanjang 2021. Jumlah itu diyakini terus bertambah dengan target penjualan mencapai 4.303 unit.
 
 
“Yang pasti kompor induksi, aman. Masyarakat tak perlu takut meledak. Kedua, mudah dioperasikan karena tak perlu ganti selang. Yang ketiga, memakai kompor induksi lebih bersih. Ini yang menjadi pertimbangan masyarakat beralih menggunakan kompor induksi,” kata Manager PLN UP3 Cikarang, Ansats Pram Andreas.
 
Dikatakan Ansats, sepanjang tahun terjadi peningkatan permintaan kompor induksi. Selain hemat dan aman, peningkatan permintaan ini menjadi indikator tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi ramah lingkungan.
 
“Ini seseuai dengan pemerintah yang sedang menggenjot energi terbarukan yang hasilnya lebih bersih, lebih lemat. Jauh lebih hemat dibanding menggunakan kompor LPG dan masakan lebih cepat matang. Selain itu, sangat mudah digunakan atau dibersihkan, tinggal di lap saja. Penggunaan hanya perlu colok listrik saja, tidak perlu angkat tabung gas lagi” kata Ansats.
 
 
Menurutnya, selain penggunaan yang jauh lebih sederhana dan mudah, untuk harganya pun masih relatif terjangkau oleh masyarakat. “Kompor induksi harganya dimulai Rp300.000-an, masih relatif terjangkau,” kata dia.
 
Penggunaan kompor induksi ini, lanjut Ansats merupakan bagian dari kampanye perubahan gaya hidup masyarakat dengan konsep pintar dan ramah lingkungan.
 
Kampanye ini digelar serentak di Jawa Barat dengan tema Jabar Smile (Jawa Barat Smart ElectrIc Green Lifestyle).
 
 
“Salah satu produk Jabar Smile yang saat ini agresif dipasarkan oleh PLN UP3 Cikarang yaitu bundling listrik dengan kompor induksi,” ucap dia.
 
Selain memasarkan, Jabar Smile ini pun menggelar sosialisasi penggunaan peralatan ramah lingkungan. Teranyar, 100 orang kelompok ibu-ibu PKK dihadirkan dalam pengenalan kompor induksi.
 
Diah Ayu (43) salah seorang peserta saal Cikarang Pusat mengaku sangat tertarik untuk beralih menggunakan kompor induksi. Karena tidak menggunakan tabung gas jadi dinilai lebih aman.
 
 
"Saya beralih ke kompor induksi setelah tahu banyak manfaatnya. Enggak takut meleduk, terus kan bisa menghemat pengeluaran uang dapur,” ucap dia.***(Tommi Andryandy/Pikiran Rakyat)

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x