Cerita Ibu Popoy Merintis Kerajinan Piring Lidi, Hingga Hasilkan Banyak Keuntungan

27 Februari 2023, 18:09 WIB
Kerajinan piring lidi ibu Popoy Kubangsari, Cikalong, Tasikmalaya /Priangantimurnews/Rahmawati/

PRIANGANTIMURNEWS - Pring lidi merupakan salah satu perabotan dapur yang terbuat dari lidi pohon kelapa.

Pada zaman ini, masyarakat lebih tertarik menjadikan piring lidi sebagai kebutuhan mereka.

Penggunaan piring lidi ini sering kita jumpai disetiap acara parasmanan suatu kegiatan.

Bukan tanpa alasan, dengan menggunakan piring lidi, tentunya lebih evektif, dari pada menggunakan piring kramik atau piring biasa.

Baca Juga: Resep Kue Lapis Rasa Dan Tekstur Udah Paling Pas! Rasa Pandan Coklat.

Apalagi, piring lidi sangat evektif jika digunakan pada acara parasmanan. Jadi, kita tidak perlu mencuci piring, dan hanya tinggal membuang alasnya saja.

Oleh karena itu, para pengrajin piring lidi saat ini menjadi incaran banyak orang.

Tidak sedikit, para pengrajin piring lidi sering dibanjiri pesanan dari para pembelinya.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Bicara Fenomena 'Childfree' Ini Penjelasannya!

Salah satunya, pengrajin piring lidi yang berada di desa Kubangsari, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, yang bernama ibu Popoy.

Ibu Popoy menjadikan kerajinan piring lidi ini sebagai usaha kecil-cecilannya, namun membuahi keuntungan yang luar biasa.

Ia dapat menghasilkan 15 buah piring lidi dalam waktu satu hari, lalu menjualnya kepada yang telah memesan.

Baca Juga: Sejarah Keju di Dunia, Berawal dari Tak Sengaja, Akhirnya Mendunia

Dalam satu kali pemesanan, ia mampu membuat ratusan buah piring lidi dengan kualitas terbaik.

Usaha kerajinan piring lidi ini telah dijalaninya selama 5 tahun, sejak anaknya berada di bangku SMP.

Ibu Popoy mengaku, jika ia belajar kerajinan piring lidi ini dari sang anak, ketika mendapati suatu tugas dari sekolah, yakni membuat kerajinan piring lidi.

Dari situ, ibu Popoy turut menyaksikan anknya menganyam lidi, dan dibantu dengan tutorial di YouTube.

Baca Juga: Banjir Bekasi sebabkan 38.146 Warga Terdampak di 73 Titik Akibat Intensitas Hujan Tinggi

"Belajar ti murang kalih (anak), mung neras dugi ka ayeuna," ujar ibu Popoy saat dijumpai di kediamannya, Senin 27 Februari 2023.

Satu buah piring lidi, ia hargai Rp.5000, dan jika piringnya diberi warna ia hargai Rp.7.500.

Sementara itu, ibu Popoy hanya perlu mengeluarkan modal Rp. 2000 untuk membeli satu ikat lidi basah, yang dijual oleh warga.

Dapat dibayangkan, dengan modal yang relatif murah tersebut, ia bisa mendapatkan keuntungan yang besar.***

Editor: Rahmawati Huda

Tags

Terkini

Terpopuler