Sejarah Krakatau, Jawa dan Sunda Siapakah Yang Lebih Tua

19 Maret 2022, 17:11 WIB
Sejarah keberadaan Jawa dan Sunda duluan mana masih belum terungkap ini silsilahnya /Tangkap layar Youtube Gedig TV/

PRIANGANTIMURNEWS - Jawa dan Sunda dua suku bangsa bersaudara mendiami pulau yang sama. Kedua suku ini banyak kesamaan dengan jumlah perbedaannya.

Kedua suku ini berdekatan, namun terasa jauh, sangat dekat, namun beda rasa, beda selera, beda bahasa.

Contohnya, orang sudah menyebut pepaya dengan istilah Gedang, sedangkan orang Jawa mengatakan Gedang adalah pisang.

Baca Juga: Ganas! 3 Amunisi Anyar Persib Main, Inilah Line Up Persib Bandung vs Persebaya Pekan Ke-32 Liga 1

Masih banyak lagi kesamaan yang lainnya jawa-sunda hubungan kedua suku bangsa ini bisa digambarkan mirip dengan suhu udara dingin hangat.

Sekali waktu memanas digesek sedikit saja maka menyala antar keduanya tapi hanya menyala tidak saling membakar antara Jawa dan Sunda.

Jawa dan Sunda terpatri dalam sejarah merepresentasikan dua kerajaan besar zaman yaitu Majapahit dan Pakuan syarat modal jauh dan sudah lebih besar dari keduanya.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Rakit' Dari Nadzira Shafa, Berkisah Tentang Kerinduannya Pada Sang Suami Ameer Azzikra

Ikon Majapahit dan Pajajaran adalah tata kelola pemerintahan sistem politik yang bergerak dan berubah menyertai jaman.

Dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Channel YouTube Gedigu TV Sabtu 19 Maret 2022 menyebut, Jawa dan Sunda lebih tua lebih luas dari sistem politik dan pemerintahan.

Pertanyaannya adalah antara Jawa dan Sunda, manakah yang lebih tua? Siapakah yang berhak menyandang adik kakak atau orang tua.

Baca Juga: Anies Baswedan Tambah Dana Hibah bagi Guru Honorer Sekolah Swasta

Sebelum ada penjelasan Jawa dan Sunda, agar tidak terjadi salah paham:

Indonesia adalah sebuah bentuk negara yang unik, mampu menyatukan keanekaragaman menjadi satu yaitu NKRI.

Tak beda seperti halnya Korea terbelah menjadi dua Korea Selatan dan Korea Utara ada Irak dan Iran yang sejatinya mereka juga adalah satu.

Sedangkan Indonesia kebalikan dari itu semua, semua dirangkum menjadi satu kesatuan Indonesia identitas bangsa yang beraneka ragam itu mewujud menjadi Indonesia.

Istilah bangsa atau nasional muncul karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial yang menempatkan eksistensinya di dalam kebersamaan bangsa.

Baca Juga: Series Assalamualaikum Calon Imam 2 Siap Tayang Pada Ramadhan 2022, Simak Sinopsis Hingga Pemainnya

Kenapa Indonesia dikatakan sebagai sebuah bangsa dan kalau kita kembalikan kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau kebalikan pengertian bangsa adalah kelompok masyarakat.

Bersamaan asal keturunan adat bahasa karagan sejarah dalam definisi dari KBBI lebih tegas lagi bahwa kelompok masyarakat yang mempunyai kesamaan tersebut memiliki pemerintahan sendiri.

Maka sulit untuk kita katakan bahwa sebuah bangsa ataupun Jawa adalah sebuah bangsa maka dengan sendirinya tak terhindarkan untuk penyebutan bahwa Sunda dan Jawa adalah etnik atau Suku bangsa menjadi bagian dari sebuah bangsa bangsa Indonesia.

Baca Juga: Prediksi Skor Nottingham Forest vs Liverpool, H2H, Berita Tim, Starting XI: Piala FA 2021-22

Etnik atau suku bangsa sendiri artinya adalah golongan atau kelompok manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama.

Pengelolaan pulau Jawa memiliki luas 128000 297 km2 berada di kepulauan nusantara dan samudra Hindia. Bahwa dulunya pulau Jawa merupakan satu kesatuan dengan pulau Sumatera sebagai bagian dari dataran Sunda di bagian barat dan di bagian timur menyatu dengan daratan Australia.

Pulau Jawa diperkirakan terbentuk pada 60 juta tahun yang lampu saat bumi memasuki zaman Breath tersier.

Daratan Pulau Jawa bagian barat terbentuk lebih dulu di zaman kapur yang terjadi sekitar 145 ribu tahun yang lalu dan di bagian timur dari pecahan Benua Australia dua bagian yang menabrak kemudian bergabung menjadi satu pulau.

Baca Juga: 15 Ucapan Menyambut Ramadhan 2022, Cocok Dijadikan Caption di WA, IG, FB, dan Lainnya

Pulau Jawa tidak lepas dari aktivitas vulkanik hingga menimbulkan kontur pulau dengan banyak gunung berapi yang membentang dari timur ke barat.

Berdasarkan catatan Pujangga Ronggowarsito dalam pustaka raja Purwa disebut bahwa Jawa dan Sumatera terpisah akibat gunung berapi yang teridentifikasi sebagai Gunung Krakatau pada 416 masehi.

Hal ini senada dengan peneliti Los Alamos National laboratory yang menyebut letusan gunung Krakatau mengakibatkan terpisahnya kedua pulau Jawa dan Sumatera.

Sama halnya dengan pemisahan pulau Jawa dan Sumatera terpisahnya pulau Jawa dan Bali juga diakibatkan letusan gunung berapi.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG: Polda Jabar, Petunjuk Baru dan Saksi Baru Penentuan Siapa Tersangkanya

Menurut Raffles ia menyatakan bahwa dulunya pulau Jawa dan Bali masih satu daratan, namun terpisah karena letusan gunung berapi dan gempa besar.

Akibat letusan dan gempa besar hingga membuat kedua daratan khusus pada abad ke-13 namun Teori menyatakan bahwa pemisahan antara Pulau Sumatera dan Jawa serta Bali terpisah akibat letusan gunung berapi.

Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi Kementerian ESDM sejarah erupsi gunung Krakatau jauh lebih tua bahkan ratusan ribu tahun bukan abad.

Bahkan diperkirakan Sebelum ada manusia dan secara teori letusan gunung Krakatau tidak pernah menjadi penyebab terpisahnya pulau Jawa dan Sumatera.

Baca Juga: Prediksi Skor Inter Milan vs Fiorentina, Head to Head, Berita Tim, Starting XI: Liga Italia 2021-22

Sementara penjelasan ilmiah berlangsung dan masih mencari titik kejelasan asal muasal tanah Jawa para ilmuwan masih saling Sangga saling Adu bukti.

Di sisi lain terdapat pula penjelasan versi supranatural serta versi tutur yang menjelaskan asal usul pulau Jawa kisah ini mengacu pada legenda Gunung Tidar Kabupaten Magelang Jawa Tengah yang dipercaya sebagai paku bumi pulau Jawa.

Lantas bagaimana Sunda dan Jawa yang dimaksud adalah masyarakat atau orang-orangnya.

Bagaimana masyarakat Sunda dan Jawa. Apakah mereka pendatang atau ujug-ujug ada di daratan ini.

Berdasarkan faktor relasional suku Sunda dan Jawa tidak memiliki keterikatan secara emosional yang dalam.

Baca Juga: 15 Link Download Twibbon Ramadhan 2022, Bingkai Menarik, Cocok Jadi Kartu Ucapan Selamat di Sosmed

Namun sebenarnya Sunda dan Jawa berasal dari nenek moyang yang sama nenek moyang kedua suku ini berasal dari dataran yunanti Tiongkok keras hidup dari suku Sunda dan Jawa adalah ras Austronesia yang umum tersebar di negara-negara Asia Tenggara.

Induk ras Austronesia saat ini dipercaya menduduki daerah pedalaman Pulau Formosa. Teori ini dikemukakan oleh sejarawan asal Austria Robert Baron.

Tahun 1885 sampai dengan 1968 dalam kajiannya terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik.

Ia menyimpulkan dalam teorinya bahwa pada masa Neolitikum 2010 masehi sampai dengan 200 sebelum masehi ada yang bermigrasi dalam beberapa gelombang dari Asia Utara menuju Asia Selatan.

Migrasi ini membuat banyak manusia purba yang akhirnya mendiami pulau-pulau yang terbentang dari Madagascar sampai Pulau Paskah.

Hal inilah yang akhirnya mengilhami pemikiran bahwa leluhur Jawa Sunda dan bangsa Indonesia pada umumnya berasal dari Yunan mereka yang melakukan migrasi dari Yunan disebut sebagai bangsa Proto Melayu atau Melayu.

Baca Juga: Strategi Komunitas Otomotif Pangandaran Sukseskan Vaksinasi Covid-19

Namun teori ini masih lemah dan kurang akurat, disebabkan karena berdasar pada bukti-bukti kesamaan secara fisik serta temuan benda-benda bersejarah dan kebudayaan era Megalitikum saja karena teori Yunan dianggap tidak begitu kuat.

Para ahli kemudian melakukan penelitian dengan pendekatan kebahasaan atau lebih berdasarkan pendekatan kebahasaan keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia.

Diketahui berasal dari rumpun Austronesia agar dari rumpun Austronesia sendiri pada awalnya berasal dari kepulauan Formosa yang sudah berkembang sejak 6000 tahun yang lalu.

Pendekatan kebahasaan ini menyatakan bahwa asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya karena keseluruhan bahasa di Indonesia berasal dari Austronesia yang berkembang di Taiwan.

Nenek moyang bangsa Indonesia pun kemungkinan besar berasal dari asal-usul yang sama dengan bahasanya tersebut tidak berhenti pada pendekatan linguistik.

Baca Juga: Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Mati Rasa, Nomor 2 Paling Sering Dialami Wanita

Para peneliti juga melakukan penelitian dengan pendekatan genetika lebih menelusuri asal-usul manusia berdasarkan penelitian kromosom maupun dna-nya.

Hasil penelitian menunjukkan terhadap 3700 orang Indonesia dari 35 etnis yang berbeda memiliki kecocokan genetika dengan bangsa Austronesia dari ragam pendekatan yakni mistik dan genetika penelusuran kromosom dan DNA.

Muncul teori yang dikenal dengan Out Of Taiwan berdasarkan teori migrasi leluhur dari Taiwan tiba lebih dulu di Filipina bagian utara sekitar 4500 hingga 3000 sebelum masehi.

Migrasi ini diduga bertujuan memisahkan diri mencari wilayah baru di selatan selanjutnya sekitar 3500 hingga 2000 sebelum masehi.

Manusia yang mendiami Filipina melakukan migrasi lagi dengan tujuan Kalimantan Sulawesi dan Maluku Utara terus Kemudian menyebar ke Jawa Sumatera Nusa Tenggara Papua bagian barat pujian ia hingga mencapai Melanesia di Pasifik.

Baca Juga: Menengok Kegiatan Para Santri di Ponpes Riyadlu As-Sholihin

Ada pendapat lain mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia salah satunya dikemukakan oleh Profesor Muhammad Yamin ia beranggapan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia itu sendiri.

Nenek moyang bangsa Indonesia bukan berasal dari wilayah lain. Pendapat ini didukung dengan temuan fosil dan artefak yang lebih banyak dan lengkap ditemukan di wilayah Indonesia.

Dibandingkan dengan temuan di wilayah Asia misalnya dengan penemuan manusia purba jenis Homo Soloensis dan homo wajakensis chumphon itu juga berasumsi jika gagal orang Jawa berkaitan dengan evolusi Who erectus menjadi homo sapiens

Berdasarkan catatan sejarah sekitar 40.000 tahun yang lalu Jawa dan sebagian pulau di nusantara sudah dihuni oleh Homo sapiens yang berasal dari ras Austromelanesoid.

Baca Juga: Kalah Modern dari Wembley, Stadion Old Trafford Manchester United Akan Direnovasi

Pada akhirnya teori Out of Taiwan berhadapan dengan Theory of Sundaland yakni penyebaran ras manusia bermula dari Sundaland.

Keberadaan peradaban di Sundaland dikemukakan oleh Profesor Arysio Santos dari Brazil melalui bukunya Atlantis The Lost Continent Finally Found.

Di dalam buku Profesor Santos menyatakan Sunda Land adalah benua Atlantis yang disebut plato di dalam tulisannya kimia sudah dijual sebelumnya Oppenheimer menerbitkan buku berjudul Eden In The East yang kurang lebih menyatakan bahwa Sundaland pernah menjadi kawasan berbudaya tinggi.

Kemudian tenggelam dan para penghuninya mengungsi ke berbagai wilayah Out of Sundaland yang pedas gearnya menurunkan ras ras baru di muka bumi.

Hipotesis ini dibangun berdasarkan penelitian atas geologi arkeologi genetika aspek kebahasaan folklor atau mitologi teori Out of Sundaland juga mendapat dukungan dari sejumlah pihak di antaranya makalah terima change and post glasial cuman dispersal in Southeast Asia serta new DNA Evidence of return populations migration theory in island Southeast Asia.

Hasil dari makalah ini menentang teori konvensional yang sebelumnya bahwa penduduk Asia Tenggara Filipina Indonesia dan Neng datang dari Taiwan pada zaman neolitikum.

Baca Juga: 6 Makanan Kaya akan Vitamin K untuk Mencegah Penuaan, Ini kata Ahli Biokimia Nutrisi

Tim peneliti menunjukkan justru sebaliknya bahwa penduduk Taiwan berasal dari penduduk Sunda yang bermigrasi akibat banjir besar di Sundaland ciri garis DNA menunjukkan penyebaran populasi pada saat bersamaan dengan naiknya permukaan laut di wilayah ini juga menunjukkan migrasi ke Taiwan ke timur Nugini dan Pasifik dan ke barat ke daratan utama Asia Tenggara.

Ini diperkirakan terjadi pada masa sekitar 10.000 tahun yang lalu hai hai Hai buge bisa Sudahi pertemuan dua teori atau perlawanan dua teori Out of Taiwan dan Out of Sundaland.

Silahkan anda mempercayai yang mana, kita akan fokuskan lagi pada Jawa dan Sunda dari gambaran dua teori sebelum ini setidaknya kita tahu bahwa penduduk asli Jawa dan Sunda.

Kalau kita mencari siapa yang lebih tua atau muda tidak akan menemukan jawabannya terdapat dua sumber sejarah abad 17 dan 18 yakni Babad Tanah Jawa dan Naskah Wangsakerta yang bisa dijadikan rujukan pengembangan leluhur Jawa dan Sunda.

Misalnya, Babad Tanah Jawa mempunyai silsilah raja-raja Jawa sampai ke Nabi Adam.

Sedangkan Naskah Wangsakerta menulis silsilah aki Tirem cikal bakal kerajaan Salakanegara bursa ini sampai ke raja-raja di India tapi keduanya kita kesampingkan dulu karena keduanya masih menjadi polemik di kalangan sejarawan sehingga sulit untuk dijadikan patokan sejarah.

Sekarang kita berpijak pada era yang lebih baru yakni masehi saat sistem politik dan pemerintahan sudah terbentuk, ternyata dimulai dari Jawa bagian barat tatar Sunda beragam prasasti menunjukkan adanya sistem pemerintahan berupa kerajaan di Jawa bagian barat yakni Kerajaan Tarumanegara.

Baca Juga: Pembacaan Kartu Tarot Setiap Zodiak: Jumat, 19 Maret 2022

Prasasti yang ditemukan antara lain prasasti Ciareteun prasasti Pasir Koleangkak, prasasti Kebon Kopi, prasasti Tugu, prasasti Pasir Awi, prasasti Muara Cianten dan prasasti Cidanghiang.

Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang meninggalkan hutan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan.

Dari peninggalan yang ada nampak Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu beraliran Wisnu.

Berdasarkan data Tarumanegara berasal dari kata Taruma dan negara-negara artinya kerajaan atau negara sedangkan Taruma berasal dari kata tarung yang merupakan nama sungai yang membelah Jawa Barat yaitu Citarum pada muara Citarum ditemukan perjanjian yakni percandian Batujaya dan perjanjian Cibuaya.

Baca Juga: Nama-nama Bayi Perempuan Beserta Arti dan Maknanya, Simak Berikut Ini!

Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Jayasingawarman menantu Raja Dewawarman 8 merupakan Marsih dari salankayana di India yang mengungsi ke tanah Jawa karena daerahnya diserang dan ditaklukkan Maharaja Samudragupta dari kerajaan magadha setelah Jayasingawarman mendirikan Tarumanegara pusat pemerintahan ukur Ali dari rajatapura ke Tarumanegara dari jayasingawarman kemudian raja berikutnya adalah Dharmayawarman.

Selanjutnya adalah Purnawarman mengacu pada prasasti kebon kopi dua pada masa inilah awal dibangunnya Kota Baru Sundapura prasasti kebon kopi dua ditemukan di Kampung Pasir Muara Desa Ciraten Hilir Cibungbulang Bogor Jawa Barat.

Ditulis menggunakan aksara kawi dan bahasa yang digunakan adalah Melayu kuno isi prasasti itu kurang lebih berbunyi. "demikian batu peringatan Ini adalah ucapan rakryan juru pangambat pada tahun 458 Saka atau 932 masehi bahwa tatanan pemerintah dikembalikan kepada kekuasaan raja Sunda".

Namun Perancis Claude Guillot memperkirakan prasasti kebon kopi ini mengacu kepada pendirian kerajaan Sunda dan beberapa sejarawan lain mengikuti pendapat ini misalnya dalam buku History of Modern Indonesia.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI: Kapolda Sudah Menetapkan Tersangkanya Sebelum Bulan Ramadhan

Sementara pendapat yang lain menyebutkan bahwa sudah telah ada sebelum ini mengingat dalam prasasti dituliskan kur pulihkan Aji Sunda yang dapat ditafsirkan bahwa sebelumnya telah ada raja Sunda hingga akhirnya dipulihkan kekuasaannya.

Sementara total sudah sudah eksis Tarumanegara disusul berdirinya Sundapura di Jawa munculnya budaya Jawa berada di dataran kedu dan kewuk di lereng Subur Gunung Merapi sebagai jantung Kerajaan Mataram kuno di sinilah Wangsa Sanjaya dan Syailendra membangun peradaban baru awal peradaban Jawa dari Prasasti Sojomerto dan Prasasti Canggal,

Diketahui nama tiga orang penguasa di Medang atau Mataram kuno yaitu Dapunta Syaelendra sana dan Sanjaya pusat kebudayaan dan perpolitikan Jawa kemudian dipindahkan ke bagian timur detik gabusindo berkuasa tahun 929 sampai dengan 947 menuju lembah Sungai Brantas.

Sistem politik dan pemerintahan berupa kerajaan yang berdiri di Jawa bagian barat menunjukkan peradaban dimulai dari barat namun perlu dicatat bahwa prasasti kebon kopi ditulis menggunakan aksara Jawa kuno atau kawin yang merupakan cikal-bakal aksara Nusantara.

Baca Juga: Pemain Keturunan Belanda Ngebet Gabung Timnas U19 Indonesia di Korea Selatan, Begini Respon PSSI

Artinya pelaku sejarah pada masa itu adalah entitas yang sangat mungkin sama bahkan menurut carita Parahyangan raja sanna dan Sanjaya berkaitan erat dengan sejarah kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh.

Pertanyaannya siapa yang lebih tua? Pelaku sejarah waktu itu adalah kesatuan atau leluhur yang sama leluhur Jawa, leluhur Sunda.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Gedigu TV

Tags

Terkini

Terpopuler