Misteri Bencana Tahun 2022! Penguasa Laut Nusantara Nagih Janji? Mitologi Kuno Terungkap

- 23 Februari 2022, 19:48 WIB
Penguasa Laut Selatan Nyi Roro Kidul.
Penguasa Laut Selatan Nyi Roro Kidul. /Screenshot YouTube Aliqul Channel/

PRIANGANTIMURNEWS- Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia terbentang dari Sabang hingga Merauke, seperti yang kita tahu luas lautan sebesar 71 persen dan luas daratan 29 persen dari luas permukaan bumi yang kita pijak saat ini Sehingga Indonesia juga kerap dijuluki sebagai negara Bahari.

Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Youtube Aliqul Channel, Mitos dan kepercayaan tentang penguasa lautan di Nusantara masih tertanam sangat kuat dalam masyarakat Indonesia kerap kali dikaitkan dengan kejadian di luar Nalar, Rupanya bukan hanya milik Jawa, mitos ini juga muncul dalam folklor masyarakat Nusantara lain yang tersohor dan melegenda hingga ke penjuru dunia.

Lantas Seperti apa sejatinya mitos mengenai penguasa Laut Nusantara yang mendunia ini.

Baca Juga: Mengenal Cagar Budaya Mahkota Sultan Banten pada 1526-1832 Masehi

Mitos dan kepercayaan tentang Kanjeng Ratu Kidul bisa dikata masih tertanam sangat kuat dalam masyarakat Jawa ini setidaknya terlihat dari masih kuatnya istitusi adat yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan di Surakarta.

Mengakui keeksistensian nya pengakuan ini terjawab dalam ritus Labuan sedekah laut maupun pementasan Tari Bedoyo Ketawang, sebuah agen resmi ritual tahunan dari institusi adat masyarakat Jawa bukan hanya milik Jawa mitos ini juga muncul dalam folklor masyarakat nusantara lainnya.

Konsep Bahari bangsa Indonesia karya Yoseph YAPI Tahun 2013 sekalipun tidak muncullah sebagai figur dengan nama yang sama yaitu Kanjeng Ratu Kidul setidaknya mitos atau legenda tentang Dewi Laut juga bisa kita cari di Aceh Sumatera Utara dan daerah-daerah lain di Laut Nusantara.

Siapakah sosok penguasa laut di belahan Nusantara ini nomor satu laut Pulau Jawa, penguasa Laut Jawa ada yang menyebutkan 2 versi penguasa laut utara dan penguasa laut selatan.

Baca Juga: Kapan Jadwal Tayang Sinetron Juara Dunia SCTV? Simak Ulasan Berikut Ini

Ratu laut utara adalah sosok legenda penguasa laut utara Pulau Jawa khususnya di utara Pekalongan Jawa Tengah, dalam kepercayaan masyarakat Pekalongan nama ratu laut utara yang sebenarnya adalah Dewi Lanjar.

Masyarakat Pekalongan pada khususnya masih memiliki kepercayaan sangat kental terhadap sosok Dewi Lanjar, misalkan jika ada anak hilang saat bermain di pantai masyarakat percaya bahwa anak tersebut dibawa oleh Dewi Lanjar.

Konon letak Keraton dewi Lanjar terletak dipantai Pekalongan disebelah Sungai slamaran singkat cerita suatu hari Dewi Lanjar bersama pasukan Jin diperintahkan untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiran yang kini berada di sekitar jembatan Pekalongan dan desa sorogenen.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu, Ini 5 Manfaat Sertifikat untuk Masa Depan

Namun Raden bahu tidak terpengaruh semua godaan Dewi Lanjar dan pasukan jinnya karena tidak berhasil menunaikan tugas Dewi Lanjar memutuskan tidak kembali ke Pantai Selatan.

Tetapi memohon izin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan hal tersebut disetujui oleh baik Raden Bahu maupun oleh Ratu Kidul Dewi Lanjar diperkenankan tinggal di pantai utara Jawa Tengah terutama di Pekalongan.

Penguasa Laut Selatan Jawa Ratu Laut Selatan adalah sebutan yang pada umumnya merujuk pada dua tokoh yaitu Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul, tokoh ini sangat populer di kalangan masyarakat pulau Jawa dan Bali.

Kepercayaan akan adanya penguasa lautan di Selatan Jawa, Samudra Hindia terutama dikenal oleh suku Sunda dan suku Jawa orang Bali juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai Pantai Selatan ini.

Ia menyuruh Kidul juga disebut Nyai Loro Kidul adalah tokoh legendaris Indonesia Ia sangat populer dikalangan masyarakat pulau Jawa dan Bali toko ini dikenal sebagai Ratu Laut Selatan Samudera Hindia.

Baca Juga: Mengenal Tempat Sakral Batu Lumpang Desa Serayukaranganyar Purbalingga, Dibuat Jaman Prasejarah

Menurut legenda Sunda Nyi Roro Kidul mulanya merupakan putri kerajaan Sunda yang diusir ayahnya karena ulah ibu tirinya, dalam perkembangannya masyarakat cenderung menyamakan Nyi Roro Kidul dengan Kanjeng Ratu Kidul.

Kedudukan Nyai Loro Kidul sebesar ratu dalam pot tanah Jawa menjadi motif populer dalam cerita rakyat dan mitologi, selain juga dihubungkan dengan kecantikan putri putri Sunda dan Jawa.

Nomor dua laut hap Pulau Lombok masyarakat etnis Sasak di Pulau Lombok, hingga saat ini masih menyimpan sebuah legenda yang bernilai sakral tinggi tentang hak Putri Mandalika Putri laut yang mengorbankan dirinya dan Menjadi santapan penduduk setempat dalam ritual Bau Nyale yaitu upacara menangkap sejenis cacing laut, masyarakat Sasak mempercayai cacing laut aneka warna yang muncul ke permukaan air laut tersebut ialah manifestasi Putri Mandalika.

Baca Juga: Segera Tayang di SCTV, Sinetron 'Juara Dunia' Berikut Daftar Para Pemainnya

Nomor tiga laut Pulau Sumatera dan Aceh masyarakat Sumatera Utara dan Aceh juga mengenal sebuah legenda Bau Rekso lautan yang perkasa dikenal sebagai legenda putri hijau Putri yang dikenal sebagai sangat rupawan ini menjadi penghuni sebuah negeri di dasar laut.

Konon lokasinya di sekitar Pulau Berhala, barangkali lupa di tanah Batak sekalipun di kawasan pegunungan, dan ispi jauh dari Pesisir nyatanya juga mana mitos ini Siboru biding laut demikianlah nama Putri itu diduga ialah sebagai sinonim dengan Kanjeng Ratu Kidul di Jawa.

Legenda ini tidak terlepas dari kisah raja-raja Batak sebagai nenek moyang etnis tersebut.

Nomor 4A laut Pulau Maluku kembali bergeser ke Indonesia timur Disana pun ditemui mitos yang berisi pemujaan terhadap penguasa laut.

Baca Juga: 5 Bintang Pesepakbola yang akan Kembali ke Klub Lamanya Musim Panas ini

Sebutlah etnis buruk di Pulau Buru kepulauan Maluku, misalnya disana juga dikenal hak keberadaan Inah Kabuki Ratu yang bertahta di dasar Teluk kyb masyarakat lamalera di Flores.

Tak Kecuali mereka menyebut laut sebagai Inal file Bale yang artinya Ibunda yang maharahim in aleva Bunda lautan atau suruh Budi ibu yang memberi hatinya kepada anak-anaknya.

Nomor 5 Bali sedangkan jika menjejak ke pulau dewata mitos ini juga ditemui Aa Ade serius dari dalam disertasinya persepsi masyarakat terhadap mitos Ratu Kidul di pesisir Bali Selatan.

Baca Juga: Segera Tayang di SCTV, Sinetron 'Juara Dunia' Berikut Daftar Para Pemainnya

Kajian wacana naratif mencatat bahwa masyarakat Bali memiliki dua versi perihal penguasa lautan, Pertama versi Kejawen yang disebut Kanjeng Ratu Kidul kedua versi lain dari komunitas tertentu di Bali yang memaknai Ratu Kidul sebagai istilah yang merujuk kepada Dewi pelindung dan penjaga sumber mata air atau Tirta nama penyebutannya beragam seperti Dewi Danu, Dewi Gangga, Ratu Niang Sakti, Ratu Piang Sakti, Ratu ayumas, Tirto Ratu Gede, sekaring Jagad, ratu ayu, Mas Kentel Gumi, hingga Ratu Ayu Manik.

Mencorong dari Gusti blembong lanjut ke Desri beberapa artefak yang menandai kepercayaan masyarakat Bali atas Dewi laut ini bisa dijumpai di hutan Segara rupek pantai pangumbahan, pantai rambut ciri pura Segara, Watu Klotok, Ratu leburan dalam dan syubhat masuci yang terletak di pesisir pantai di beberapa daerah ini juga lazim dijumpai ritual-ritual permohonan keselamatan pria penguasa lautan seperti upacara labuhan Blade.

Walah petik laut larung laut dan lainnya Hai bahkan di pulau dewata likenya Inna Samudra Beach Hotel di Pelabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat Inna Grand Bali Beach Hotel juga memiliki kamar suci yang diperuntukkan khusus bagi Dewi laut.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Danar Widianto, Peserta X Factor Indonesia, Mulai Dari Umur, Hobi, Hingga Instagram

Nyentuh rezeki jejak-jejak negara Bahari sudah tentu banyak tafsiran mengemuka salah satu yang menarik cermati ya tafsiran Pramoedya Ananta Toer pedas 1995.

Sekalipun tidak hadir dalam sesi penyerahan Ramon magsaysay Award Stable Livina Bung Pram demikian biasa dipanggil memberikan orasi tertulis salah satu paragrafnya di tulisannya berbunyi.

Salah satu contoh Bagaimana Pujangga Jawa memutuskan kekalahan Sultan Agung raja pada laman Jawa yang dalam operasi militer terhadap Batavia nya atau Belanda pada waktu dekade kedua abad 17 telah mengalami kekalahan total.

Baca Juga: Goa Parat Keramat di Cagar Alam Pantai Pangandaran, Wisatawan Ada yang Minta Kedudukan atau Kekayaan

Akibatnya Mataram kehilangan kekuasaannya atas laut Jawa sebagai jalan laut internasional untuk menutupi kehilangan tersebut Pujangga Jawa menciptakan Dewi laut Nyi Roro Kidul sebagai selimut bahwa Mataram masih menguasai laut.

Disini laut selatan atau Samudra Hindia mitos ini melahirkan anak katak mitos yang lain bahwa setiap Raja Mataram beristrikan Sang Dewi tersebut.

Anak mitos lain ditabukan berpakaian hijau di pantai laut selatan ini untuk memutuskan asosiasi orang pada pakaian hijau kompeni Belanda dan tanpa sengaja oleh pujangganya Sendiri Sang Dewi telah mengukuhkan kekuasaannya para raja-raja Mataram atas rakyatnya bahkan menjadi polisi batin rakyat Mataram.

Sekalipun bernada kritik tapi Pram disini juga tegas mengingatkan posisi sejarah Indonesia sebagai bangsa Bahari,
Mitos ini dalam arti negatif langsung atau tidak memiliki korelasi kuat dengarnya jejak-jejak sejarah Indonesia sebagai bangsa Bahari benar.

Baca Juga: 5 Alasan Manchester United Akan Menang Lawan Atletico Madrid Dini Hari Nanti!

Sejauh ini muncul mitos Kanjeng Ratu Kidul memiliki korelasi dengan sejarah Kerajaan Mataram Islam berawal dari pertapaan Panembahan Senopati di pesisir Laut Kidul.

Sang pendiri bangsa ini cerita ini ditulis dalam Babad Tanah Jawa bisa masukkan Agung sungguhpun perfektif analisis secara oleh Pram Katakanlah benar Pram belum membedah lebih jauh tentang Bagaimana kaitan ekologis dan filosofis antara laut dan manusia.

Artinya jika lapramp Ditanya soal kemunculan mitos dewa laut di banyak toko Nusantara mudah diduga Pram tentu akan menjawab populasi etnis Jawa sebagai etnis terbesar di Indonesia plus hegemoni kultur Jawa di masa orde rupiah kata kunci di balik tersebarnya kepercayaan Kanjeng Ratu Kidul di Banyak masyarakat.

Tampaknya lupa atau mungkin menganggap Tak penting bahwa latar belakang Indonesia sebagai negara kepulauan Bukan tak mungkin telah memantik kemunculan mitos.

Laut bagaimanapun Dua pertiga wilayah Indonesia berupa lautan berdasarkan BPS 2016 tercatat 17504 Pulau, Menyimak konteks ekologis ini mudah diterka Corak kebudayaan yang menteror belakangi oleh air dan lautan tentu pernah menjadi orientasi utama dari pandangan dunia masyarakat penghuninya.

Baca Juga: Kang Sora Mendapat Tawaran untuk Bermain dalam Drama 'Can We Be Strangers?'

Membali merujuk artikel Pram menurutnya dalam dengan berbagai etnis Indonesia pada umumnya dipandang sebagai ibu, itu adalah laut berbeda dengan mitologi Hindu yang memandang laut sebagai laki-laki atau maskulin.

Di Indonesia sosok baureksa laut mendapat artikulasi feminim dan mengambil bentuk sosok perempuan seperti halnya bumi tanah dan air.

Dengan demikian laut juga merupakan unsur pengaman lahir dan penyesuaian kehidupan seperti telah di singgung di muka masyarakat lamalera memiliki banyak nama untuk menyebut laut.

Baca Juga: Tiktok MP3 Download: Unduh Video TikTok Menjadi Musik Di Sini!

Laut memiliki peran amat sentral dalam kehidupan orang lamalera dalam sastra orang lamalera selain laut juga disebut dengan nama Suto sehari Lolo Ibunda yang maharahim.

Pengasih Ibunda yang senantiasa mengandung melahirkan membesarkan memelihara anak-anaknya singkat kata laut menyediakan semua kebutuhan manusia itulah tadi sederet mitos penguasa laut di nusantara dan kisah-kisahnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Aliqul Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah