Demikian dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, Senin 27 Juni 2022. Menurutnya, Seni Badeng sebagai kekayaan masyarakat harus terus dilestarikan keberadaannya.
"Seni budaya sebagai kekayaan masyarakat, kita semua harus dapat melestarikannya sebagai bentuk keberpihakan terhadap kearifan lokal," ungkap Asep Sopari Al Ayubi.
Baca Juga: Korban yang Hilang Pada Insiden Bus Pariwisata Terjun Ke Jurang di Rajapolah Akhirnya Ditemukan
Seni Badeng dilahirkan oleh seorang petani bernama Baihaki yang berasal dari Kampung Talaga, Kabupaten Majalengka sebelum kemerdekaan yaitu sekitar tahun 1940.
Sementara, Tokoh Masyarakat Kecamatan Jamanis, Ae Saepuloh mengatakan kesenian Badeng menjadi kebanggan bagi masyarakat Jamanis yang merupakan seni yang terlahir dari rakyat.
"Sekitar tahun 2015, Kades Tanjungmekar merupakan pelopor dari kesenian badeng yang menfasilitasi kesenian tersebut dari mulai peralatan sampai kostum," ujar Ae Saepuloh.
Baca Juga: Jadwal serta Niat Puasa Tarwiyah, Lengkap Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya
Selain itu, dia melanjutkan, Kades Tanjungmekar, Ade Lukmanul Hakim, juga mempromosikannya kesenian badeng tersebut ke tingkat kabupaten.
"Bahkan ikut berpartisifasi dalam event-event tingkat kabupaten hingga sekarang, dan itu memang dorongan dari Kades Tanjungmekar," tegasnya.
Dia juga berharap kepada Pemkab Tasikmalaya, khususnya Dinas Pariwisata untuk membantu melestarikan kesenian lokal masyarakat Tanjungmekar.