Ranginang Purwaharja Kota Banjar Tembus Pasar Internasional

- 7 Mei 2021, 16:22 WIB
Sejumlah pengrajin sedang membuat ranginang
Sejumlah pengrajin sedang membuat ranginang /PRIANGANTIMURNEWS/Edi Mulyana/HO Bank Indonesia

PRIANGANTIMURNEWS - Ranginang Purwaharja Kota Banjar Jawa Barat selain menguasai pasar lokal juga sudah tembus ke mancanegara.

Sekretaris Sentral Ranginang Purwaharja Wawat Herawati mengatakan ranginang hasil produksi di Kp Wargamulya Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar selain memenuhi pasar lokal juga tembus pasar internasional.


Alur pemasaran Raginan Purwaraharja Kota Banjar selain sudah menguasai wilayah Jawa Barat seperti sekitar Kota Banjar, Pangandaran, Ciamis, Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Jawa Tengah, Tangerang, Bekasi.

Baca Juga: Penyerang Imam Masjid Saat Shalat Subuh Diringkus Polisi dalam Kondisi Babak-belur

"Sedangkan ke luar negeri di pasarkan ke Jepang, Turki, dan pasar onlinekata, Sekretaris Sentral Ranginang Purwaharja Wawat Herawati Jumat 7 Mei 2021.

Wawat, menyebutkan, untuk omset penjualan sebelum ada pendam covid-19 Tahun 2019 omset penjualan telah mencapai satu ton perbulan.

Di saat pandemi Tahun 2020 hanya tembus 5 kuintal perbulan sedangkan, 2021 sampai pertengahan puasa mencapai 7 kuintal.

Baca Juga: Penyekatan Mudik 2021, 648 Mobil Dialihkan di Tol Cikampek

Selama proses produksi mulai produksi hingga pemasaran mengalami fluktuatif, bahkan pernah mengalami musibah sekitar tahun 2016 pengeringan yang manual sempat kebakaran.

Akibat kebakaran itu, pengrajin ranginang mendapat bantuan pengopenan sebanyak 5 buah dari Bank Indonesia, hingga produksi berjalan tanpa kendala.

"Allur produksi pembuatan Ranginang Purwaharja mulai bahan baku, perendaman beras ketan 7-8 jam, pengukusan tahap satu 15 menit, pemberian bumbu, pengukusan tahap 2 15 menit, pencetakan, pengeringan dioven selama 5 jam, lalu dijemur selama 3-4 hari, pengemasan dan pemasaran," kata, Wawat.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Dua Gudang Barang Bekas di Cakung Terbakar Saat Ditinggal Mudik

Kata, Wawat untuk bumbunya bawang putih, garam, penyedap kaldu, dan terasi yang sudah dipastikan halal. Tidak menggunakan terasi curah. Itu gak boleh karena belum dipastikan kehalalannya.

Sekretaris Dinas KUKMP Kota Banjar, Neneng Widia Hastuti menyebutkan, Bank Indonesia juga selain memberikan 5 unit oven daya tampung 50 kg, juga memberikan bimbingan pelatihan packeging, trik pemasaran secara online dan lainnya.

"Untuk penjualan selain tembus ke rumah makan, toko, mini market dan juga even pada kegiatan promosi berbagai prodak unggulan khas Kota Banjar salah satunya ranginang.
Harganya 1 kantong plastik mentah netto 1/2 kg Rp17.500," kata, Neneng.

Baca Juga: Rizky Febian Cabut Pernyataan Tidak Perjaka, Sebut Cuman Iseng

Neneng menambahkan, produk ranginang khas daerah, tidak menggunakan bahan berbahaya pewarna kimia. Asli menggunakan pewarna terasi bermerek, sehingga kerenyahan, dan rasanya pun memberikan rasa tersendiri.

"Selain rasa, kerenyahan dan bentuk ranginang renyah pun memiliki ciri khas tersendiri berbentuk bulat dan kemiringan permukaannya berbentuk punggung kura kura membungkuk ke atas," katanya. ***

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah