Di Masa Pandemi Covid-19, Peternak Sapi Perah di Guranteng Tasikmalaya Banjir Pesanan Susu

- 28 Juli 2021, 08:28 WIB
Di masa pandemi Covid 19, permintaan susu ke peternak sapi perah meningkat hingga 10 persen. Kondisi peternakan sapi perah di Kp Guranteng Kabupaten Tasikmalaya
Di masa pandemi Covid 19, permintaan susu ke peternak sapi perah meningkat hingga 10 persen. Kondisi peternakan sapi perah di Kp Guranteng Kabupaten Tasikmalaya /Priangantimurnews.pikiran-rakyat/Edi Mulyana

PRIANGANTIMURNEWS - Pandemi Covid 19 memang berdampak pada pedagang dan pelaku UMKM. Namun tidak dengan peternak sapi perah, pandemi Covid 19 justru berkah.

Selama masa pandemi Covid-19 permintaan susu sapi di Desa Guranteng Kecamatan Pager Ageng Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan hingga 10 persen.

Bahkan saking banyaknya pesanan, peternak tidak bisa memenuhi permintaan pasanan.

Baca Juga: Bansos PKH Juli 2021 Sudah Cair, Ini Cara Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Kepala Desa Guranteng Endang Bahrum, mengaku tingginya permintaan susu di masa pandemi ini jadi motivasi untuk kembali membangkitkan kejayaan Desa Guranteng menjadi pusat susu perah di Kabuten Tasikmalaya.

"Desa Guranteng dulunya dikenal sebagai desa produki susu perah dan sudah ada sejak tahun 1982," kata Endang.


Menurut Endang selama kejayaan produksi susu sapi sempat mengalami keterpurukan akibat moneter sehingga populasinya menurun tinggal 1500 ekor tersebar di beberapa kampung di desa Guranteng.


"Kendala yang paling krusial di desanya akibat kekurangan pakan rumput. Kini pihak desa tengah mengembangkan rumput seluas 20 hektare yang nantinya bisa menjadi bank pakan untuk kebutuhan sapi perah di desa," kata, Endang.

Baca Juga: Chelsea akan Menyelesaikan Penandatanganan Pemain Baru Pertama Mereka pada Minggu Ini


Salah seorang peternak sapi perah, Andi Rustandi, mengaku datangnya masa pandemi merupakan berkah tersendiri bagi peternak, pasalnya permintaan susu meningkat tajam khusus untuk dikonsumsi.


"Kita bisa mendongkrak harga susu yang awalnya sebelum masa pandemi hanya 4.500 kini menjadi 5.000 per liternya," ujar Andi.

Sekarang Andi mengaku kewalahan untuk melayani pesanan susu yang terus naik. Kenaikan hingga 10 persen bila dibandingkan dengan sebelum masa pandemi.

Baca Juga: Terungkap Makna Poster '28 Juli' yang Diangkat Raffi Ahmad dan Gading Marten

"Kini kita kewalahan untuk memenuhi pesanan. Selain pesanan untuk masyarakat juga kebutuhan perusahaan swasta yang telah bekerjasama dan setipa harinya memerlukan 10.000 liter. Baru terealisasi hanya 5.000 liter per hari," ujarnya.


Dengan adanya pengembangan program bank pakan ini, kini di Desa Guranteng dalam satu tahun ini mampu menambah populasi sapi perah hingga 500 ekor. Kini mulai dilirik oleh para investor baik lokal maupun dari luar daerah.***

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah