PRIANGANTIMURNEWS - Untuk memastikan stok dan harga kebutuhan pokok jelang tahun baru 2022, petugas gabungan di Kabupaten Tasikmalaya melalukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tradisional Singaparna, Tasikmalaya.
Dalam Sidak ke Pasar Tradisional Singaparna petugas gabungan menemukan adanya kenaikan harga, satu komoditas yang sama tetapi beda harga hingga Rp20 ribu.
Menurutnya, komoditas yang naik cabai rawit dijual pedagang mulai Rp80.000- 100.000 per kilogram. Padahal, mereka menjual cabai rawit di blok dan pasar yang sama.
"Dalam Inpeksi mendadak kita temukan ada perbedaan harga jual kebutuhan yang sama di pasar yang sama. Contohnya cabai rawit di lapak depan 100, ditengah 90 disini ada yang 80 ribu." kata Iwan Ridwan, Kadis UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tasikmalaya.
Diduga perbedaan harga jual ini akibat permainan distributor hingga indikasi pedagang nakal.
"Mereka memanfaatkan moment pergantian tahun baru untuk menaikan harga secara sepihak. Kebanyakan komoditas yang naik berasal dari luar daerah." katanya.
Lanjutnya, ada perbedaan harga diduga ada permainan disuplaier distributor.
"Cabai beda-beda harga di pedagang teryata ditelusuri karena dari luar barangnya, distributornya jadi ada persaingan harga. Kami kan upayakan komoditas lokal nantinya yang dijual di pasar tradisional." kata Iwan.
Kepolisian Resort Tasikmalaya AKBP Rimsyahtomo memastikan akan menindak tegas pedagang dan distributor yang menimbun kebutuhan pokok untuk keuntungan pribadi.
Ia menyebutkan, petugas melakukan penelusuran harga hingga tingkat distributor dan suplayer.
"Kita akan melakukan pengawasan yang ketat. Jika ada yang nakal nakal dan terbukti ada permainan yang merugikan masyarakat, kami akan tindak." kata Rimsyahtono.
Hasil sidak harga cabai, bawang tomat dan telur ayam alami kenaikan antara 20 hingga 100 persen dari biasanya.
Komuditas cabai rawit tembus 100 ribu bawang merah putih mencapai 25 ribu perkilogram, serta telur ayam mencapai 30 ribu perkilogram.
"Harga cabai rawit pak sampai 100 ribu. Tomat naek 12 ribu dari 80 ribu rupiah." kata Ade.***