Network
PRIANGANTIMURNEWS - Kisah KKN di desa penari terus menjadi perbincangan hangat publik bahkan dinyatakan viral di banyak media.
Kisah mahasiswa yang melakukan program kuliah kerja nyata atau yang disingkat KKN yang dilakukan di desa yang masih memegang adat budaya leluhur.
Dengan kental dan banyaknya kejadian mistis yang akhirnya disebut Desa Penari untuk memudahkan penyebutan desa tersebut.
Baca Juga: Apa Arti Delilk Suap dan Karakteristik dalam Kasus Korupsi?
Kejadian KKN yang akhirnya memakan korban jiwa itu telah lama kejadiannya namun, masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya akan nasib para mahasiswa yang telah KKN di desa penari itu.
Hingga memutuskan untuk tetap merahasiakan semuanya dari nama tempat sekolah tempat kuliah Desa tempat KKN hingga nama mahasiswa KKN di Desa itu.
Seperti kita ketahui kisah KKN Desa penari berawal dari penulis yang mengatasnamakan Simple Men.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Resmikan Solo Jadi Piala Rumah Piala Presiden 2022, Beni Oktovianto Undur Diri?
Kisah yang ditulis oleh penulis dari kisah nyata ini sebelumnya tidak menyangka bakal heboh dan viral seperti saat ini.
Hingga filmnya yang dirilis sukses banyak ditonton. Namun, perlu diingat artikel ini akan membahas nasib para tokkh yang berperan dalam kisah tersebut.
Simple Men sendikr menulis kisah Mahasiswa ini agar bisa dijadikan pelajaran.
Agar tidak sembarangan berbuat tak senonoh dan seharusnya menghormati budaya dan tradisi daerah lain serta tetap memegang kokoh keimanan.
Awalnya para mahasiswa ini enggan untuk mengisahkan pengalaman KKN di tempat yang mistis itu ke publik.
Baca Juga: Nabi Muhammad Sosok Penuh Optimisme Terbesar yang Pernah Dikenal Oleh Sejarah
Dan biarlah pengalaman itu dikenang sebagai pengalaman pahit.
Mengingat, kondisi para pelaku KKN dan keluarganya itu yang masih memendam rasa trauma.
Para Mahasiswa yang KKN di desa penari ini kini sibuk dengan kehidupannya masing-masing.
Jal itu diungkapkan oleh Widya kepada penulis. Namun, Walau begitu mereka tetap memantau dalam medsos dan menyimpan nomor telepon masing-masing.
Penulis menceritakan semuanya seperti, nama dan lokasi disamarkan atau penyebutannya diganti.
Ada dua versi cerita yakni, dari Widya dan Nur karena keduanya berperan dan merupakan saksi penting dalam kisah KKN itu.
Meskipun ada dua versi namun, cerita yang disampaikan itu memiliki keterikatan.
Awalnya Widya menceritakan versinya, kemudian Widya memberikan nomor telepon Nur yang juga memiliki pengalaman berbeda saat KKN.
Penulis yang penasaran kemudian mendatangi Nur meskipun tempat tinggalnya jauh dari kota Widya berada.
Demi untuk menggali lebih kisah KKN tersebut, dengan kesepakatan semua akan dirasakan serta disamarkan untuk menjaga kepentingan privasi mereka.
Tujuan kisah KKN ini jadi pelajaran berharga bagi masyarakat jika berandai-andai para mahasiswa KKN ini tak melanggar aturan.
Baca Juga: Menonton Kisah Film Arul, Kapolda Sebut Masa Kecilnya Hampir Ada Kesamaan
Maka mungkin tidak akan ada korban jiwa saat KKN. Sebelumnya para mahasiswa berjumlah 14 ditambah dosen pembimbing.
Namun dalam cerita penulis hanya menyebutkan enam orang tokoh saja untuk memudahkan dalam cerita.
Sebelumnya sudah diperingatkan untuk berhati-hati dan menjaga sikap karena kota B yang berada di ujung timur pulau Jawa itu dikenal mistis.
Namun, karena tidak menjaga sikap dan berbuat mesum di hutan angker dua orang mahasiswa ini harus meregang nyawa.
Padahal mereka sudah diperingatkan berkali-kali agar mentaati aturan Desa. Tapi keduanya ngeyel berbuat mesum.
Hingga pengalaman horor mereka rasakan saat KKN di kota B Itu Para Indigo pun angkat bicara.
Baca Juga: Ballon d'Or 2022 Perubahan Format Penilaian, Ada 10 Kandidat Yang Dipastikan Pantas Mendapatkannya!!
Dari penelusurannya, di alam gaib dua orang mahasiswa yang bikin ulah itu meski meninggal namun jiwanya terperangkap di dalam hutan.
Dan tetap melayani makhluk halus di hutan angker yang berada di wilayah Desa penari.
Meski hingga kini kisah KKN Desa penari menjadi heboh para mahasiswa yang dulu KKN itu memilih diam dan tak ada yang muncul ke publik.
Mereka sepakat untuk tetap diam dan memilih merahasiakannya. Begitu juga dengan keluarga Ayu yang sebelumnya Ayu sempat koma hingga akhirnya meninggal.
Baca Juga: Keluarga D, Korban Rudapaksa di Sragen Terus Mendapat Teror dan Intimidasi Saat Mencari Keadilan
Sempat melayangkan gugatannya ke pihak kampus atas apa yang terjadi. Mamun, setelah beberapa pertimbangan maka tuntutan itu dicabut dan mengikhlaskan dengan apa yang terjadi.
Meskipun kini mereka yang pernah KKN di desa penari memiliki pengalaman pahit dan trauma mendalam atas kejadian itu.
Saat ini Meraka dikabarkan sibuk dengan aktifitas masing-masing. Namun, mereka tetap mendoakan dua temannya yang meninggal itu dan berharap kejadian ini terulang lagi di kemudian hari ini.***
