PRIANGANTIMURNEWS - Tes 16 Personality atau yang dikenal dengan nama the Myers-Briggs Personality Test (MBTI), merupakan salah satu metode tes untuk mengetahui kepribadian seseorang. Khususnya untuk memahami bagaimana seseorang menilai sesuatu dan bertindak.
Tes 16 personality MBTI pertama kali dikembangkan pada tahun 1940 berdasarkan asumsi para psikologi saat itu. Kemudian diadaptasi dasarnya oleh Carl Gustav Jung pada buku Psychological Type pada tahun 1921,
Dalam hasil Tes MBTI, terdapat 16 karakter personal yang masing-masing memiliki delapan karakter dasar MBTI.
Namun diantara delapan karakter dasar tersebut hanya ada 4 dasar yang akan dominan dalam diri seseorang.
Baca Juga: Derby Jabar Antara Persib Vs Persikabo Berakhir Imbang
Delapan karakter tersebut adalah (E)kstrovert atau (I)ntrovert, (S)ensing atau I(N)tuition, (T)hinking atau (F)eeling, dan (J)udging atau (P)reserving. Masing-masing dimensi karakter dasar pada kategori tersebut terletak pada ujung-ujung skala yang berlawanan.
Dilansir dari dijkn.kemenkeu.go.id, yang intinya 16 tipe kepribadian MBTI didapatkan dari cara mengkombinasikan 4 karakter dasar tersebut. Ditentukan dalam sebuah rangkaian tes menjawab pertanyaan meliputi kebiasaan, hal yang lebih disukai, hobi, dsb.
Sebelum membahas terkait delapan karakter dasar, perlu mengetahui kepribadian dasar:
Berikut link tes 16 personality MBTI gratis: www.16personalities.com.
1) Ekstrovert (E) vs Introvert (I)
Bagaimana kamu memusatkan perhatian / mendapatkan energi?
Ekstrovert
- Lebih banyak bicara, terbuka
- Suka lingkungan yang serba cepat
- Menyuarakan pikiran dan bekerja dalam kelompok
- Enjoy menjadi pusat perhatian
Introvert
- Lebih pendiam, tertutup
- Lebih suka tempo yang lebih lambat yang menyediakan ruang untuk berpikir
- Cenderung memikirkan sesuatu sendiri di dalam kepala
- Memilih untuk mengobservasi
Baca Juga: Profil dan Biodata Pemain Series Kupu Malam, ada Michelle Ziudith, Kenny Austin hingga Lukman Sardi
2) Sensing (S) vs Intuitive (N)
Bagaimana kamu belajar, mencerna, dan mengumpulkan informasi?
Sensing
- Realistis dan praktis
- Fokus pada kenyataan bagaimana keadaan sebenarnya
- Memperhatikan fakta dan detail
- Memilih gagasan yang praktis dan mudah diaplikasikan
- Suka mendeskripsikan sesuatu dengan spesifik dan secara harfiah
Intuition
- Berpikir abstrak, berimajinasi, dan mengandalkan intuisi
- Imajinasikan kemungkinan yang dapat terjadi
- Memperhatikan gambaran besar, melihat bagaimana sesuatu saling berhubungan
- Suka membayangkan ide dan konsep.
- Suka mendeskripsikan sesuatu secara figuratif dan puitis.
Baca Juga: 4 Gereja Di Indonesia dengan Arsitektur Unik
3) Thinking (T) vs Feeling (F)
Bagaimana kamu mengambil kesimpulan dan keputusan?
Thinking
- Membuat keputusan secara objektif dan logis
- Menghargai keadilan
- Suka mencari kekurangan dalam sebuah argumen
- Masuk akal dan berkepala dingin
Baca Juga: Terungkap! Pembunuhan Siswi SMP di Culamega Tasikmalaya, Polisi Segera Tetapkan Tersangka
Feeling
- Membuat keputusan berdasarkan nilai moral dan bagaimana tindakanmu mempengaruhi orang lain
- Menghargai kerukunan dan pengampunan
- Suka menyenangkan orang lain dan menunjukan nilai terbaik mereka
- Hangat dan empatik
4) Judging (J) vs Perceiving (P)
Bagaimana kamu berurusan dengan dunia luar?
Judging:
- Memilih untuk segera menyelesaikan sesuatu.
- Berpikir peraturan harus dipatuhi
- Suka memiliki instruksi detail, langkah demi langkah
- Membuat rencana, ingin tahu apa yang akan datang.
Baca Juga: Cek Fakta: Wakil Presiden ke- 6 Dikabarkan Meninggal Dunia, Benarkah? ini Faktanya
Perceiving:
- Memilih untuk membiarkan pilihan atau jalan lain terbuka.
- Melihat peraturan sebagai sesuatu yang fleksibel
- Suka berimprovisasi seiring berjalannya waktu.
- Spontaneous, suka kejutan dan situasi baru..
Tes 16 Personality MBTI bisa menjadi dimanfaatkan dalam kegiatan ajar mengajar dalam kelas untuk mengetahui karakteristik murid lebih dalam lagi, dalam perusahaan ketika melakukan tes kepribadian dalam tahap seleksi,
Baca Juga: Profil dan Biodata Pemain Series Kupu Malam, ada Michelle Ziudith, Kenny Austin hingga Lukman Sardi
oleh dokter dan psikolog dalam mempelajari karakter pasien, atau sekedar ingin saling mengenal antar sesama teman,***