Makna dan 4 Legenda di Balik Tradisi Menggantung Kaus Kaki Saat Perayaan Natal

25 Desember 2022, 09:18 WIB
Ilustrasi menggantung kaus kaki di malam perayaan Natal./Pixabay/ /

PRIANGANTIMURNEWS- Perayaan Natal tidak lepas dari pohon natal dan menggantung kaus kaki. Pohon Natal yang dihias bersama dengan keluarga mengantarkan kehangatan.

Begitupun dengan menggantung kaus kaki memiliki makna mendalam bagi umat Kristiani pada perayaan Natal.

Anak-anak akan berebut menggantung kaus kaki atau hiasan Natal seperti bintang. Rupanya menggantung kaus kaki saat Natal memiliki sejarah panjang.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Anime Spy X Family Episode 25 di Bstation, Anya Menunggu Desmond

Beberapa legenda dan kisah Natal menghubungkan penggantungan kaus kaki dengan orang atau peristiwa yang berbeda.

Lalu, apa sebenarnya alasan dari umat Kristiani menggantung kaus kaki di hari Natal? 

Berikut adalah beberapa cerita, makna, dan legenda di balik menggantung kaus kaki pada perayaan Natal:

Baca Juga: Toko Helm di Padayungan Kota Tasik Terbakar

1. Peringatan Hari Santo Nikolas

Santo Nikolas adalah seorang uskup yang berasal dari Myra. Ia adalah Santo yang baik dan mengasihi anak-anak.

Setiap perayaan Santo Nikolas, anak-anak akan menggantungkan sepatu dekat perapian. Santo Nikolas akan datang mengisi kaus kaki itu dengan suguhan dan pernak-pernik kecil.

Ia dikenal sebagai sinterklas. Dimana ia akan datang di malam Natal untuk kemudian datang ke rumah setiap anak dan memasukkan hadiah ke dalam kaus kaki.

Baca Juga: Menjadi Diri yang Lebih Sehat sebagai Resolusi di Tahun Baru 2023

2. Tradisi dari Belanda

Kepercayaan dan tradisi menggantung kaus kaki terkenal di Belanda sejak abad ke-16. Anak-anak menyuguhkan makanan dan menggantung kaus kaki dekat perapian dengan memasukan jerami di dalamnya. Jerami itu merupakan makanan rusa milik sinterklas.

Kemudian, Sinterklas akan meninggalkan hadiah untuk anak-anak. Hadiah itu bisa saja berupa suguhan atau pernak-pernik yang disukai mereka.

3. Kisah Saudagar Kaya

Kisah saudagar kaya juga dikaitkan dengan trasisi menggantung kaus kaki. Hal itu bermula dari cerita tentang saudagar kaya sombong yang jatuh miskin dan tidak bisa menikahkan anak perempuannya.

Baca Juga: Pendaftar PPS di Tasikmalaya Melebihi Kuota

Mendengar kabar itu, Santo Nikolas ingin membantunya. Hingga akhirnya ia melemparkan koin emas melalui cerobong asap.

Secara kebetulan putri dari saudagar itu sedang menjemur kaus kaki di dekat perapian dan koin emas tersebut masuk ke dalam kaus kaki.

4. Penyihir dari Italia

Menceritakan penyihir baik bernama La Befana. Anak-anak sudah mempersiapkan kedatangan La Bafana dengan menggantungkan kaus kaki pada tanggal 5 Desember.

Baca Juga: Mau Mudik Liburan Natal dan Tahun Baru? Ini Tips Agar Kamu Bisa Mengontrol Emosi Saat Mengemudi

Penyihir itu akan mendatangi rumah-rumah untuk memberikan hadiah kepada anak baik pada hari Natal. Sedangkan, anak-anak nakal akan menerima batu kerikil dari La Befana.

Itulah beberapa legenda yang masih terus dipercaya di kalangan umat Kristiani, terutama di kalangan anak-anak. Mereka akan sangat antusias meminta sesuatu dan menggantungkan kaus kaki, agar keinginanya terhadap sesuatu tersebut bisa terwujudkan di hari Natal.***

Sumber: Instagram @buddykuofficial

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler