4. The End of Power oleh Moisés Naím
"A Year of Books" adalah nama lingkaran membaca virtual Mark Zuckerberg, yang mengabdikan dirinya untuk sebuah buku baru setiap 14 hari.
Setelah Zuckerberg merekomendasikan buku ini ke grup Facebook-nya, buku ini terjual habis dalam waktu kurang dari 48 jam di seluruh dunia. Financial Times memilihnya sebagai buku terbaik tahun ini pada tahun 2013, dan ketenarannya terus meningkat sejak saat itu.
Dalam “The End of Power '', Moisés Naím, seorang jurnalis Venezuela yang terkenal, menggambarkan perjuangan antara mega pemain yang pernah dominan dan kekuatan mikro baru yang sekarang menantang mereka di semua bidang aktivitas manusia.
Penulis menjelaskan bagaimana akhir kekuasaan mengubah segalanya di dunia kita, dari perusahaan besar menjadi pengusaha yang gesit, dari istana presiden hingga alun-alun.
Baca Juga: MENPAN RB Berikan Apresiasi Inovasi Layanan Publik di Kabupaten Sumedang
Hal yang indah dan dapat diandalkan tentang kekuasaan adalah bahwa ia tidak pernah menghilang. Ini hanya bergeser - dari General Motors ke Google, misalnya. Atau dari kritik sastra ke Oprah Winfrey dan Elke Heidenreich, dan dari sana ke orang-orang seperti Mark Zuckerberg.
Kekuasaan, seperti halnya energi, tidak diciptakan atau dihancurkan, tetapi disebarluaskan secara tak terelakkan di antara banyak agen dan kekuatan mikro yang tangannya pada akhirnya akan terdegradasi.
Degradasi ini, dan pengaruhnya terhadap pergerakan dunia di abad ke-21, adalah tema sentral The End of Power. Nah. Itulah empat buku yang direkomendasikan oleh orang-orang terkaya di dunia.
Semoga bermanfaat.***