Akibatnya seseorang merasa selalu menjadi korban dan kehilangan rasa percaya kepada orang lain.
3. Sebagai bentuk manipulasi
Playing victim juga bisa menjadi bentuk kesengajaan untuk memanipuasi orang lain.
Tujuannya tentu beragam. Misalnya ingin membuat orang lain merasa bersalah, menarik simpati, atau hal lain sesuai keinginan orang tersebut.
4. Mencari keuntungan
Victim mentality juga bisa muncul saat seseorang merasa nyaman dengan keuntungan yang diperoleh saat menjadi korban.
Maka dari itu, orang tersebut merasa ketagihan untuk selalu berada di posisi sebagai korban. Beberapa keuntungan yang bisanya didapat saat menjadi korban antara lain:
Baca Juga: Timnas Wanita Indonesia Naik Peringkat, PSSI: Jadikan Pemicu Semangat
- Dapat memainkan drama.
- Terhindar dari amarah orang lain.
- Banyak orang yang akhirnya memberikan bantuan.
- Tidak perlu tanggung jawab atas kesalahannya sendiri.
Bagi sebagian orang berinteraksi dengan seseorang yang mempunyai perilaku victim mentality mungkin tidak mudah.