Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.
Karena biasanya Ketupat dihidangankan dengan lauk yang bersantan, dalam pantun Jawa ada yang bilang "Kupat Santen" kula nyuwun nganpunten yang artinya "saya salah mohon maaf." Dan penggunaan janur sebagai kemasan pun memiliki makna yaitu dalam bahasa Arab dari kata "jaa a al-nur" yang artinya 'telah datang cahaya'.
Sedangkan masyarakat Jawa mengartikan janur dengan "sejatine nur" yang artinya cahaya. Dalam arti yang lebih luas berarti keadaan suci manusia setelah mendapatkan pencerahan cahaya salama bulan Ramadhan.
Baca Juga: Profil Singkat Eriyanto Pemain Anyar Asal Sukabumi yang Baru Bergabung dengan Persib Bandung
Tetapi di setiap negara memiliki makanan khas berbeda saat lebaran, untuk khususnya Indonesia pastinya Ketupat adalah makanan wajib disetiap rumah.
Filosofi Kupat, kupat atau ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam di Jawa Sejak masa pemerintahan Demak pada awal abad ke-15.
1. Kupat - Ngaku Lepat (Mengaku bersalah).
2. Janur - Jatining Nur (Hati nurani).
3. Bentuk ketupat - "kiblat papat (mata angon) timo pancer (Kiblat) Arah Kiblat
4. Anyaman janur - kompleksitas masyarakat Jawa yang harus dilekatkan dengan tali silaturahmi.