Sutan Sjahrir, Enam Tahun di Surga Pengasingan Banda Neira

- 3 Juni 2022, 10:36 WIB
Potret Sutan Sjahrir
Potret Sutan Sjahrir /

PRIANGANTIMURNEWS- Sutan Sjahrir diasingkan pemerintah kolonial Belanda di Pulau Banda Neire. Dia menghabiskan hari dengan bermain dan mengajar anak-anak setempat.

Rumah di kampung Nusantara seperti orang tua yang kesepian. Tak seperti rumah pengasingan Mochamad Hatta yang kerap dikunjungi pejabat, tak banyak orang singgah ke Bekasi tempat tinggal Sutan Sjahrir di Pulau Banda Neire.

Walaupun arsitektur asli rumah gaya India tetap dipertahankan, bangunan itu merupakan kombinasi arsitektur kolonial dan tropis, jendela besar, tiang penyangga bulat dan langit-langit tinggi.

Baca Juga: Garuda Indonesia Menang 0-1 atas Ghana di Stade Jules-Ladoumegue, Vitrolles

Satu lagi, rumah yang aslinya milik kakek Des Alwi, Sayyid Abdullah Baadila, itu mempunyai ciri khas bangunan tropis. Berandanya dan atapnya agak curam untuk mempermudah air hujan jatuh ke tanah.

Di rumah itu, sejumlah benda peninggalan Sjahrir masih terawat. Ada mesin ketik, lukisan, foto, catatan, gramophone juga surat asli pengangkatan Sjahrir sebagai Perdana Menteri oleh Presiden Soekarno.

Bersama masyarakat setempat, sepuh-sepuh Banda Neire, Des Alwi Abu bakar butuh waktu bertahun-tahun mengumpulkan kembali barang yang pernah bersentuhan dengan tokoh itu. Bahkan ada yang didapat dari Belanda.

Baca Juga: Siap-Siap, 2023 Tidak Perlu NPWP Lagi

Des Alwi, masih ingat pertemuan pertama dengan Sutan Sjahrir dan Mochamad Hatta. Waktu itu sore, pada 11 February 1936. Des tengah berenang bersama kawan-kawannya di dekat dermaga Pulau Banda Neire.

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x