Network
PRIANGANTIMURNESW- Cianjur yang sekarang sedang berduka karena diguncang gempa pada Senin, 21 November 2022. Disamping terkenal dengan keindahan alam dan keramahan penduduknya, dari Cianjur juga banyak lahir tokoh-tokoh Nasional.
Kali ini, Priangantimurnews.com akan mengangkat tokoh Cianjur yang mendidikasikan dirinya di dunia sastra. Beliau adalah Utuy Tatang Sontani.
Utuy Tatanga Sontani adalah seorang penulis naskah drama, cerpen, dan juga novelis Indonesia. Utuy Tatang Sontani masuk kedalam kelompok Sastrawan Angkatan 45.
Kali ini, Priangantimurnews.com akan mengangkat tokoh Cianjur yang mendidikasikan dirinya di dunia sastra. Beliau adalah Utuy Tatang Sontani.
Utuy Tatanga Sontani adalah seorang penulis naskah drama, cerpen, dan juga novelis Indonesia. Utuy Tatang Sontani masuk kedalam kelompok Sastrawan Angkatan 45.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini Selasa 22 November 2022, Lakukan Segala Sesuatu dengan Sprotif dan Ramah
Nama Aslinya adalah Utuy Tatang. Nama Sontani adalah nama yang menjadi idolanya. Sontani adalah nama tokoh pemberani dalam sebuah buku bejudul 'Pelarian dari Dugul'
Utuy Tatang Sontani lahir di Cianjur, 1 Mei 1920. Koran Sunda yang pertama kali memuat karya Utuy adalah Sipatahoenan dan Sinar Pasundan. Karya Utuy tersebut adalah Tambera sebuah novel yang menceritakan kisah sejarah yang terjadi di Maluku pada abad- 17. Karya Utuy ini merupakan versi Sunda.
Nama Aslinya adalah Utuy Tatang. Nama Sontani adalah nama yang menjadi idolanya. Sontani adalah nama tokoh pemberani dalam sebuah buku bejudul 'Pelarian dari Dugul'
Utuy Tatang Sontani lahir di Cianjur, 1 Mei 1920. Koran Sunda yang pertama kali memuat karya Utuy adalah Sipatahoenan dan Sinar Pasundan. Karya Utuy tersebut adalah Tambera sebuah novel yang menceritakan kisah sejarah yang terjadi di Maluku pada abad- 17. Karya Utuy ini merupakan versi Sunda.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Grafik Di Microsoft Excel dengan Mudah
Setelah itu, Utuy menerbitkan cerita pendek berjudul 'Sial' pada 1951. Karya Utuy yang terkenal lainnya adalah 'Awal dan Mira' (1952), 'Sayang Ada Orang' (1954) dan masih banyak Karya Utuy yang lain.
Pada 1965, Utuy dan sastrawan serta wartawan dari Indonesia di undang oleh pemerintah Tiongkok. Utuy dan kawan-kawan dari Tiongkok tidak pulang ke Indonesia karena di Indonesia sedang pecah peristiwa G 30 S. Utuy dan kawan-
kawannya akhirnya pergi ke Moskwa, Ini Soviet.
Kedatangan Utuy pada 1971 disambut oleh masyarakat Soviet, karena mereka sudah mengenal karya-karya Utuy. Utuy memutuskan tinggal di Moskwa dan pemerintah Moskwa meminta Utuy untuk mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia.
Setelah itu, Utuy menerbitkan cerita pendek berjudul 'Sial' pada 1951. Karya Utuy yang terkenal lainnya adalah 'Awal dan Mira' (1952), 'Sayang Ada Orang' (1954) dan masih banyak Karya Utuy yang lain.
Pada 1965, Utuy dan sastrawan serta wartawan dari Indonesia di undang oleh pemerintah Tiongkok. Utuy dan kawan-kawan dari Tiongkok tidak pulang ke Indonesia karena di Indonesia sedang pecah peristiwa G 30 S. Utuy dan kawan-
kawannya akhirnya pergi ke Moskwa, Ini Soviet.
Kedatangan Utuy pada 1971 disambut oleh masyarakat Soviet, karena mereka sudah mengenal karya-karya Utuy. Utuy memutuskan tinggal di Moskwa dan pemerintah Moskwa meminta Utuy untuk mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia.
Baca Juga: Kabar Baik! Yeri Red Velvet Dikonfirmasi Akan Membintangi Drama Thriller Remaja
Pada 17 September 1979, Utuh Tatang Sontani meninggal di Moskwa, Ini Soviet pada usia 59 tahun.
Ketika meninggal, sebagai penghormatan pemerintah Moskwa nisan Utuy ditempatkan nisan pertama di pemakaman Islam pertama di Moskwa.
Itulah Profil singkat dari sastrawan asal Cianjur, Utuy Tatang Sontani. ***
Pada 17 September 1979, Utuh Tatang Sontani meninggal di Moskwa, Ini Soviet pada usia 59 tahun.
Ketika meninggal, sebagai penghormatan pemerintah Moskwa nisan Utuy ditempatkan nisan pertama di pemakaman Islam pertama di Moskwa.
Itulah Profil singkat dari sastrawan asal Cianjur, Utuy Tatang Sontani. ***
