Santo Nikolas adalah seorang uskup yang berasal dari Myra. Ia adalah Santo yang baik dan mengasihi anak-anak.
Setiap perayaan Santo Nikolas, anak-anak akan menggantungkan sepatu dekat perapian. Santo Nikolas akan datang mengisi kaus kaki itu dengan suguhan dan pernak-pernik kecil.
Ia dikenal sebagai sinterklas. Dimana ia akan datang di malam Natal untuk kemudian datang ke rumah setiap anak dan memasukkan hadiah ke dalam kaus kaki.
Baca Juga: Menjadi Diri yang Lebih Sehat sebagai Resolusi di Tahun Baru 2023
2. Tradisi dari Belanda
Kepercayaan dan tradisi menggantung kaus kaki terkenal di Belanda sejak abad ke-16. Anak-anak menyuguhkan makanan dan menggantung kaus kaki dekat perapian dengan memasukan jerami di dalamnya. Jerami itu merupakan makanan rusa milik sinterklas.
Kemudian, Sinterklas akan meninggalkan hadiah untuk anak-anak. Hadiah itu bisa saja berupa suguhan atau pernak-pernik yang disukai mereka.
3. Kisah Saudagar Kaya
Kisah saudagar kaya juga dikaitkan dengan trasisi menggantung kaus kaki. Hal itu bermula dari cerita tentang saudagar kaya sombong yang jatuh miskin dan tidak bisa menikahkan anak perempuannya.
Baca Juga: Pendaftar PPS di Tasikmalaya Melebihi Kuota