Network
PRIANGANTIMURNEWS - Kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak menjadi momok yang menyeramkan di Indonesia.
Seperti kasus yang menghebohkan di Mojokerto, Jawa Timur seorang anak TK usia 6 tahun dicabuli oleh tiga bocah SD usia 8 tahun.
Selain itu, tercatat ada kekerasan seksual yang dialami puluhan anak di Batang, Jawa Tengah, dan pelecehan seksual pada santriwati di Jember, Jawa Timur.
Baca Juga: Program Beasiswa LPDP yang Dibuka Tahun 2023, Kenali Jenis dan Perbedaanya
Dengan adanya kasus-kasus tersebut, lembaga pendidikan dan keluarga menjadi sorotan ketika banyak orang berbicara tentang pendidikan seksual untuk anak-anak sejak dini.
Dimana pendidikan seksual seringkali membahas materi terkait pengenalan organ tubuh, termasuk alat kelamin, dan aturan apa yang boleh dan tidak boleh.
Hal tersebut seharusnya diajarkan sejak dini untuk pertahanan awal mereka dari kemungkinan terjadinya pelecehan seksual.
Baca Juga: Jadwal Pendaftaran dan Seleksi Beasiswa LPDP Tahun 2023
Selain itu, secara sadar seharusnya pendidikan seksual tidak bisa lagi menjadi obrolan yang memalukan atau tabu.
Dilansir dari Pikiran Rakyat seorang ibu bernama Fanny yang punya dua putri mengaku sadar betul tentang semakin rentannya anak-anak menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual.
