PBB Prediksi Kasus Covid-19 di Myanmar akan Tinggi Akibat Kudeta

31 Juli 2021, 18:21 WIB
Ilustrasi orang-orang memakai masker di myanmar. /Pexels/

PRIANGANTIMURNEWS- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan tanggapan terhadap kudeta yang terjadi di Myanmar.

Perlu diketahui, Myanmar saat ini sedang kacau balau karena kudeta oleh junta militer.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan akibat dari kudeta yang dilakukan oleh junta militer ini akan berdampak pada sistem kesehatan, salah satunya penyebaran Covid-19.

Penyebaran Covid-19 di Myanmar diprediksi oleh PBB akan mengalami peningkatan yang tinggi.

Dilansir priangantimurnews.com dari Reuters, mengungkapkan jika junta Myanmar saat ini tengah berusaha mencari bantuan Internasional untuk menghadapi ancaman Covid-19.

Baca Juga: Kemhan Melakukan Pengadaan Rantis P6 ATAV V3 All Kendaraan Penyerang Medan

Reuters juga menjelaskan Myanmar meminta bantuan berupa dosis vaksin dan bantuan dana dari Negara ASEAN dan juga luar negeri produksi bahan baku vaksin.

Duta Inggris sebagai salah satu anggota PBB, mengatakan bahwa kudeta akan menyebabkan sistem kesehatan hampir menurun total, bahkan sampai setengah populasi di Myanmar terinfeksi Covid-19.

"Kudeta telah menyebabkan sistem kesehatan hampir kolaps total," ujar Duta Inggris PBB, Barbara Woodward, seperti dikutip priangantimurnews.com dari Instagram @indozonehealth.

"Virus sekarang menyebar di tengah populasi dengan sangat cepat. Diperkirakan dalam dua minggu ke depan, setengah populasi Myanmar bisa terinfeksi Covid-19," sambungnya.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Sebut 10 Tahun Kedepan Jakarta Akan Tenggelam

Myanmar sendiri dalam penanganan Covid-19 termasuk negara yang dapat mengendalikan penyebarannya, namun karena dalam situasi kudeta, penyebaran Covid-19 semakin tinggi.

Kudeta yang dilakukan oleh junta militer ini telah terjadi beberapa bulan lalu, dan Indonesia sendiri telah membantu pemerintah Myanmar pada Konferensi Tingkat Tinggi.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler