PRIANGANTIMURNEWS- Malala Yousafzai adalah seorang aktivis pendidikan yang berasal dari Pakistan sekaligus peraih Nobel Perdamaian termuda saat usianya menginjak usia 17 tahun.
Berikut kisah Malala Yousafzai sepeti dikutip dari Instagram @daftarpopuler pada Kamis, 17 Juni 2021.
Kehidupan awal Malala begitu menyenangkan sebab tempat tinggalnya merupakan destinasi wisata populer dan dikenal dengan festival musim panasnya.
Semua itu berubah ketika Kelompok Taliban mencoba menguasai daerah tersebut. Usia Mala masih 10 tahun ketik Taliban mulai mengendalikan Swat Balley dan menjadi dominan di bidang politik dan sosial.
Taliban melarang perempuan bersekolah dan kegiatan budaya seperti menari, bahkan menonton televisi juga tidak diperbolehkan.
Serangan bom bunuh diri menyebar dan hingga akhir 2008, Taliban menghancurkan sekitar 400 sekolah.
Setelah Taliban mulai menyerang sekolah perempuan di Swat, Malala menyampaikan pidato di Peshawar pada September 2008. Pidato pertamanya itu berjudul “betapa beraninya Taliban merampas hak dasarnya untuk bersekolah?”.
Baca Juga: Perlunya dibentuk BPSK di Daerah Pariwisata Pangandaran, Ini Penjelasan Ketua Komisi BPKN RI
Perang Pakistan melawan Taliban meletus pada 2009, dan Malala menjadi pengunsi di negaranya. Dia dan keluarganya harus meninggalkan rumah untuk mencari lokasi aman yang jauhnya ratusan kilometer.