China Klaim Laut Natuna Utara, AS Peringatkan Kembali Atas Serangan Terhadap Angkatan Bersenjata Filipina

- 12 Juli 2021, 14:28 WIB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. /Reuters/

PRIANGANTIMURNEWS– Minggu, 11 Juli 2021, AS peringatkan kembali China atas klaim wilayah perairan di Laut China Selatan dan serangan kepada angkatan bersenjata Filipina.

Peristiwa tersebut memicu perjanjian pertahanan antara AS dengan Filipina pada tahun 1951.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menulis komentar dalam sebuah pernyataan dengan menandai ulang tahun kelima atas keputusan pengadilan arbitrase, menolak klaim China atas Laut China Selatan, kini berganti nama menjadi Laut Natuna Utara yang sudah diberlakukan pada tahun 2017.

Klaim China atas wilayah perairan Laut Natuna Utara atau terkenal dengan sebutan Nine Dash Line, menjadi sumber perseteruan yang diperebutkan oleh negara-negara di ASEAN.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Telah Menyalurkan Vaksin Gratis Sebanyak 70,4 Juta Dosis

"Amerika Serikat menegaskan kembali kebijakan 13 Juli 2020 mengenai klaim maritim di Laut China Selatan," ungkap Blinken mendasarkan pada penolakan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump terhadap klaim China atas wilayah perairan tersebut dilansir Reuters pada Minggu, 11 Juli 2021.

“Kami juga menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum, atau pesawat terbang di Laut China Selatan akan meminta komitmen pertahanan bersama AS berdasarkan Pasal IV Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina tahun 1951,” Blinken menambahkan.

Pihak yang melakukan serangan di wilayah Pasifik dapat membahayakan perdamaian dan keselamatan sendiri, harus dihadapi dengan tindakan sesuai ketentuan konstitusional, mendasarkan pada Pasal IV Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina tahun 1951.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x