Perselisihan Pandangan Joe Biden dan Angela Merkel Mengenai Pembangunan Pipa Nord Stream 2

- 16 Juli 2021, 17:29 WIB
Pertemuan Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Gedung Putih pada Kamis, 15 Juli 2021.
Pertemuan Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Gedung Putih pada Kamis, 15 Juli 2021. /Instagram @voanews

PRIANGANTIMURNEWS– Kamis, 15 Juli 2021, Kanselir Jerman Angela Merkel berkunjung ke Washington untuk sebuah pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden.

Salah satunya adalah untuk memperbaiki hubungan transatlantik yang pernah memburuk ketika AS di bawah pimpinan mantan Presiden Donald Trump.

Merkel dan Biden memiliki perselisihan pandangan mengenai pembangunan pipa Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik.

Proyek pembangunan pipa Nord Stream 2 senilai USD11 miliar atau setara dengan Rp. 159 triliun.

Rencana pembangunan pipa gas Rusia dengan melewati Ukraina, sehingga tidak akan ada biaya transit yang dapat menguntungkan dari Kyiv.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Siap Kawal Program 600 Ribu Paket Obat untuk Pasien Isoman, Sesuai Arahan Presiden

Meskipun terdapat perselisihan pandangan, Biden dan Merkel telah sepakat bahwa Rusia tidak diizinkan menggunakan energi sebagai senjata geopolitik dengan memaksa atau mengancam tetangganya.

“Kami telah sampai pada penilaian yang berbeda mengenai apa yang dibutuhkan oleh proyek ini. Tapi izinkan saya mengatakan dengan sangat jelas: Ide kami adalah Ukraina tetap menjadi negara transit untuk gas alam,” ungkap Merkel pada pertemuan di Gedung Putih dilansir voanews.com pada Jumat, 16 Juli 2021

Perwakilan Michael McCaul, pemimpin Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri DPR, menuturkan harapannya agar Biden melakukan desakan kepada Merkel unruk mengadopsi kebijakan jernih mengenai pembahasan pipa.

Biden dan Merkel juga membahas tentang bisnis China dengan pandangan yang berbeda.

Baca Juga: Fakta Terbaru, Nobu Yang Buat Video Syur Dengan Gisella Anastasia Pernah Berhubungan Dibeberapa Kota Berbeda

Disamping perbedaan pandangan antara Biden dan Merkel, namun keduanya telah sepakat dalam membela prinsip demokrasi serta hak universal dalam bisnis China atau dengan negara lain agar adil dan tidak merusak masyarakat yang bebas dan terbuka.

Kunjungan resmi ini merupakan yang terakhir bagi Merkel, masa jabatanya akan segera berakhir dalam pemilihan umum Jerman di bulan September mendatang.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: voanews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah