Ratusan Tentara Rusia dan Warga Sipil Ukraina Tewas, Ukraina Akan Mencari Koridor Kemanusiaan

- 4 Maret 2022, 08:23 WIB
Pemandangan dari udara menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal yang dihancurkan oleh penembakan di pemukiman Borodyanka di wilayah Kyiv, Ukraina, 3 Maret 2022.
Pemandangan dari udara menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal yang dihancurkan oleh penembakan di pemukiman Borodyanka di wilayah Kyiv, Ukraina, 3 Maret 2022. /REUTERS/Maksim Levin

Analis militer mengatakan kemajuan Rusia telah menjadi kegagalan taktis, dengan tiang-tiang yang tidak dirawat dengan baik sekarang terbatas pada jalan-jalan saat musim semi yang mencair mengubah tanah Ukraina menjadi lumpur. Setiap hari pasukan penyerang utama terjebak di jalan raya utara Kyiv, kondisinya memburuk, kata Michael Kofman, seorang ahli militer Rusia di Wilson Center di Washington DC.

“Semakin lama pasukan Rusia duduk di depan, semakin rendah kesiapan dan kinerja mereka. Semuanya mulai dari kondisi ban, ketersediaan pasokan, dan pada akhirnya moral,” tweetnya.

Ketakutan besar adalah bahwa, ketika kemungkinan kemenangan cepat berkurang, Rusia akan mundur dari taktik yang digunakan di Suriah dan Chechnya, di mana ia menghancurkan kota-kota Aleppo dan Grozny.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Hoki Dalam Kehidupan Percintaan, Nomor 4 Punya Selera Humor Tinggi

Rusia telah mengakui hampir 500 tentaranya tewas. Ukraina mengatakan telah membunuh hampir 9.000, meskipun ini tidak dapat dikonfirmasi. Pihak berwenang Ukraina telah menawarkan untuk membebaskan tahanan Rusia jika ibu mereka datang menjemput mereka.

Kherson, ibu kota provinsi berpenduduk sekitar 250.000 orang, adalah satu-satunya pusat kota yang signifikan yang jatuh. Walikota Igor Kolykhayev mengatakan dia telah meminta Rusia yang memasuki balai kota 'untuk tidak menembak orang'.

Jaksa Agung Pengadilan Kriminal Internasional mengatakan tim pendahulu telah meninggalkan Den Haag ke wilayah Ukraina pada Kamis untuk mulai menyelidiki kemungkinan kejahatan perang. Rusia membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan tujuannya adalah untuk 'melucuti senjata' Ukraina dan menangkap para pemimpin yang secara keliru disebut neo-Nazi.***

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x