Aksi Unjuk Rasa Kecelakaan Kereta Api di Yunani Berujung Tindakan Anarkis

- 6 Maret 2023, 08:59 WIB
Potret kejadian kerusuhan di Ibukota Yunani, Athena pada Minggu, 5 Maret 2023
Potret kejadian kerusuhan di Ibukota Yunani, Athena pada Minggu, 5 Maret 2023 /Anadolu/


PRIANGANTIMURNEWS - Aksi unjuk rasa kecelakaan kereta api di Yunani yang semula dami, berubah menjadi tindakan anarki oleh para pendemo.

Diketahui unjuk rasa tersebut digelar oleh serikat pekerja yang memang telah direncanakan akan diadakan di Kota Athena pada Minggu, 5 Maret 2023.

Sebagai aksi tanggap terhadap tragedi kecelakaan kereta api pekan lalu pada Selasa malam, 28 Februari 2023 di kota Tempi, provinsi Larissa Utara.

Baca Juga: Digugat Cerai! Akhirnya Bertemu, Indra Bekti Peluk Erat Aldilla Jelita

Dalam tragedi tersebut setidaknya memakan korban jiwa sebanyak 57 orang, termasuk didalamnya adalah mahasiswa dan sembilan awak kereta.

Unjuk rasa yang dimotori oleh tiga serikat pekerja tersebut mewakili pekerja kereta api di negara Yunani.

Diikuti oleh serikat pekerja utama PAME, dan partai politik mantan Menteri Keuangan Yanis bernama MeRA25.

Serta beberapa kelompok lain yang tergabung didalamnya dan partai kiri.Berhasil mengumpulkan ribuan orang di pusat Syntagma. Persegi.

Baca Juga: Tokoh Malaysia Memuji Kehebatan Arsitektur Masjid Tinggi yang di Bangun oleh Orang Banjar

Polisi menanggapi dengan bom merica ke pengunjuk rasa yang melemparkan bom bensin, batu

Mereka menyerukan pemerintah untuk serius menangani lebih serius terkait keselamatan transportasi negara tersebut.

"Menyerukan semua badan terkait untuk segera mengambil tindakan yang tepat untuk memulihkan keselamatan transportasi kereta api Yunani." ujar para pekerja uang protes.

"Kami tidak lagi mentolerir ketidakpedulian semua badan yang kompeten," lanjutnya.

Baca Juga: Hiu Paus Terdampar di Pantai Sanjuan NTT, DKP: Situasi ini Tak Boleh Dimanfaatkan

"Dimana mereka dengan sengaja mengabaikan tuntutan dan peringatan kami selama bertahun-tahun," sambung mereka.

Selama fase damai unjuk rasa, massa meneriakkan slogan-slogan tertentu dan membawa spanduk mengutuk pemerintah.

Serta mengutuk pula kebijakan ekonomi mereka yang telah menjadi penyebab utama kecelakaan tragis tersebut.

Sebagian besar kelompok terdiri dari anak-anak muda muda berbaju hitam dan memakai hoodie.

Baca Juga: Awalnya Mengelak, Dua Mahasiswa di Aceh Diringkus Polisi karena Edarkan Narkotika

Dalam laporannya mereka mulai melempar batu besar yang diambil dari trotoar di dekatnya, bahkan melempar bom molotov ke arah polisi dan jalanan secara acak.

Sebuah bus dan kendaraan konstruksi berat, serta banyak tempat sampah akhirnya rusak  berat dan sedang akibat bom bensin (bom Molotov) tersebut.

Pasukan polisi dengan cepat membalas dengan bom merica, kelompok kemudian melarikan diri dari jalan-jalan sempit sekitar.

Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dalam akun Facebook, menyampaikan permintaan maaf mewakili pemerintah atas insiden tersebut.

Baca Juga: Aktifitas Pertambangan Galian C Ilegal di Pangandaran Belum Sepenuhnya Berhenti

"Sebagai perdana menteri, saya berhutang kepada semua orang, tetapi yang terpenting, kerabat para korban, mohon maaf sebesar-besarnya." ungkap Mitsotakis.

“Baik secara pribadi, maupun atas nama semua orang yang memerintah negara selama bertahun-tahun,” akhirinya

Perlu diketahui, bahwa Pada hari Jumat, 3 Februari 2023 Menteri Transportasi baru Giorgos Gerapetritis.

Telah mengumumkan pembentukan komite khusus untuk menyelidiki kecelakaan tersebut. Sampai saat ini, pemyelidikan tersebut masih berlangsung.***

Baca Juga: PSSI Umumkan Hasil Sidang Terbuka dan Langsung Beri Keputusan Seperti Ini!

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x