Rudal Jarak Jauh asal Inggris Diluncurkan Ukraina, saat Rusia Peringatkan Ancaman yang akan Datang

- 19 Mei 2023, 06:00 WIB
Rudal Shadow Storm tipe jelajah jarak jauh asal Inggris diluncurkan oleh Ukraina, akan menjadi tanggapan serius untuk militer Rusia.
Rudal Shadow Storm tipe jelajah jarak jauh asal Inggris diluncurkan oleh Ukraina, akan menjadi tanggapan serius untuk militer Rusia. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Rudal jarak jauh bernama Storm Shadow asal Inggris telah diluncurkan oleh Ukraina pada Kamis, 17 Mei 2023.

 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ben Wallace, Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris. Daya jelajahnya telah menjangkau jarak tempuh hingga 350 mil jauhnya.

Bjorn Arild Gram, Menhan Norwegia dalam konferensi persnya telah mengkonfirmasi pernyataan Wallance tentang rudal jarak jauh Ukraina yang dipasok dari inggris tersebut.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky: Ukraina Berjuang untuk Kemerdekaan dan Masa Depan Eropa, Seperti Perang Dunia II

Namun, Gram tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait Rudal Storm SHadow tersebut.

"Yang bisa saya katakan adalah pemahaman saya bahwa itu telah digunakan sejak kami mengumumkan penyebarannya ke Ukraina," ujar Gram.

“Itu juga salah satu mitigasi bahwa jika Anda tidak dapat memasok pesawat tempur, dapatkah Anda membantu menyediakan salah satu hal yang diberikan oleh pesawat tempur, yaitu serangan yang dalam?" lanjutnya.

 

"Dan ya, kita bisa, kita bisa melakukannya dengan Rudal Storm Shadow," akhiri Gram.

Baca Juga: Ukraina Serang Kediaman Vladimir Putin dengan Drone, Kremlin: Upaya Pembunuhan Teroris

Sementara itu, ketika ditanya tentang potensi donasi jet tempur F-16 Norwegia ke Ukraina.

Gram menyatakan untuk saat ini tidak ada dalam agenda dan dirinya tidak ingin berspekulasi tentang donasi di masa depan.

Pemerintah Inggris pekan lalu mengumumkan akan menyediakan rudal jarak jauh tersebut ke Ukraina.

Rudal jarak jauh yang diluncurkan dari udara dapat menempuh jarak hingga 350 mil dan dapat membawa hulu ledak hingga 450 kilogram (992 pon).

Mereka dikembangkan oleh British Aerospace dan sebuah perusahaan Perancis, menurut Royal Air Force.

 

Baca Juga: Kemal Kilicdaroglu Turki Menuduh Rusia Ikut Campur dalam Pemilu

Moskow telah memperingatkan bahwa langkah tersebut akan menjadi tanggapan serius dari militer Rusia.

Bahkan negara-negara lain termasuk AS, ragu-ragu untuk memberikan senjata semacam itu.

Mereka khawatir senjata tersebut dapat menyebabkan eskalasi konflik jika digunakan untuk menyerang Rusia.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x