IOM Sebut Hampir 843.000 Jiwa Mengungsi Sejak Perang Saudara Sudan Terjadi

- 18 Mei 2023, 19:01 WIB
Pemandangan jalan-jalan di Sudan saat bentrokan terus berlanjut. Antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter di Khartoum, Sudan pada 30 April 2023.
Pemandangan jalan-jalan di Sudan saat bentrokan terus berlanjut. Antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter di Khartoum, Sudan pada 30 April 2023. /Anadolu/
 
PRIANGANTIMURNEWS- Sudan semakin berubah menjadi medan perang saudara yang luas hari ke hari. Membuat krisis negara dan penderitaan rakyat semakin menjadi-jadi.

IOM (International Organization for Migration) menyebut bahwa hampir lebih dari 843.130 orang saat ini telah mengungsi sejak awal perang saudara Sudan terjadi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh IOM pada hari Rabu, 17 Mei 2023.
 
Baca Juga: Dampak Perang Saudara di Sudan, 450 Ribu Anak Tinggalkan Rumah

IOM juga memperingatkan dampak dari perang tersebut membuat 1,8 juta lebih diperkirakan akan terlantar jika perang berlanjut.

Dalam catatan sebelum konflik saja sudah ada 1,1 juta pengungsi dan 3,8 juta pengungsi internal di negara. Sementara hampir 259 ribu orang telah melarikan diri dari Sudan ke negara tetangga.

Dalam laporan tidak resmi, terdapat satu juta pengungsi dan migran yang terkena dampak.

Mereka semua dapat pindah ke negara tetangga apabila konflik terus berkelanjutan.
 
Baca Juga: Perang Saudara Sudan memaksa 450 Ribu Anak Mengungsi

Terkait dana yang diminta, IOM menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan saat ini akan diproyeksikan untuk lebih dari 25,7 juta rakyat Sudan yang membutuhkan baik di dalam maupun di luar negeri.

IOM juga membuat rencana tanggap darurat dan mengajukan permohonan dana sebesar 209 juta USD untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang penting kepada mereka yang terkena dampak krisis.

Permohonan tersebut mencakup kebutuhan mendesak sebesar 105 juta USD untuk rakyat Sudan di dalam negeri

Sementara 104 juta USD untuk kebutuhan rakyat Sudan yang mengungsi di Mesir, Libya, Chad, Republik Afrika Tengah, Sudan Selatan dan Ethiopia.
 
Baca Juga: PBB Mengakui Telah Gagal Menghentikan Konflik Sudan

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Antonio Vitorino, Direktur Jenderal IOM.

"Situasi kemanusiaan saat ini di Sudan sejauh ini merupakan yang terburuk yang pernah dialami negara ini," ujar Antonio.

“Jutaan orang sangat membutuhkan bantuan dasar seperti air, makanan, dan tempat berlindung. Jika kita tidak bertindak SEKARANG, rakyat Sudan akan menghadapi bencana kemanusiaan yang tak terhindarkan,” lanjutnya.

"Kami menghimbau masyarakat internasional untuk segera mendukung upaya bantuan dan memobilisasi sumber daya keuangan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat," akhirinya***

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x