Selama bentrokan dengan polisi, 10 orang terluka pada hari tersebut.
Sementara bulan lalu, orang-orang Serbia di Kosovo memboikot pemilihan pemerintah daerah untuk empat kotamadya di Kosovo Utara.
Baca Juga: Presiden Jokowi Serukan Revolusi untuk Hentikan Perang di Pertemuan KTT G7
Hanya 3,47 persen pemilih yang berhak memberikan suara, menurut Komisi Pemilihan Pusat Kosovo (KQZ).
Setelah pemilihan, UE mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jumlah pemilih yang rendah tidak memberi kota solusi politik jangka panjang.
Sementara itu, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama.
Mendesak walikota Albania yang terpilih untuk menahan diri guna memenuhi tanggung jawab mereka untuk mewakili dan melayani semua anggota komunitas.
Saat ketegangan meningkat di wilayah tersebut, Serbia memerintahkan tentaranya untuk maju ke perbatasan negara dengan Kosovo.