Hasil penelitian sejarah yang dilakukan oleh para ahli di Belanda menunjukan bukti –terkait dekolonisasi Indonesia (1945-1950) bahwa Belanda telah melakukan aksi kekerasan ekstrim.
Belanda telah menjadi negara ekstrimis yang sadis dan tak kenal perikemanusiaan di masa revolusi fisik.
Kekerasan itu mereka lakukan secara terstruktur dengan tujuan kembali menguasai tanah jajahannya setelah pendudukan Jepang (1942-1945) berlalu.
Atas temuan-temuan yang dilakukan oleh tim peneliti itu, Perdana Menteri Belanda merasa simpati kepada seluruh korban yang terlibat.
Baca Juga: Demi Konten! Youtuber Tasikmalaya Rela Dikubur Hidup-Hidup dan Dililit Ular, Berakhir di Rumah Sakit
Tidak hanya kepada orang Indonesia, Rutte juga menyampaikan permintaan maafnya kepada para veterannya di Belanda.
“Saya meminta maaf yang mendalam kepada Indonesia” ungkapnya.
Namun pernyataan ini nampaknya tidak disetujui oleh parlemen. Mereka menyebut jika permintaan maaf dan pengakuan kemerdekaan Indonesia 1945 akan menyakiti ratusan veteran yang masih hidup di Belanda.