Network
PRIANGANTIMURNEWS - Baru-baru ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan sejumlah fakta mengejutkan terkait pembahasan saat dirinya bertemu dengan Presiden Amerika Serikat yaitu Presiden AS yang bernama Joe Biden.
Presiden Jokowi menekankan dan menegaskan kepada Presiden Joe Biden, Presiden Amerika Serikat agar gencatan senjata di Gaza yang telah dilakukan oleh Israel berulang kali segera dilakukan demi kebaikan bersama.
Namun sayangnya Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa desak desakannya tersebut tidak ditanggapi oleh Presiden Joe Biden saat pertemuannya ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Hamas Siap Hadapi Perang Jangka Panjang: Serukan Resolusi OKI untuk Cabut Blokade Gaza
"Tidak menanggapi," ucap Presiden Joko Widodo saat ditanya mengenai respons Joe Biden.
Soal apa yang dilaksanakan oleh Presiden Jokowi ke Amerika Serikat terkait pertemuannya untuk menghentikan genosida di Israel.
Joe Biden mengatakan tidak akan menangapi terlebih dahulu. Jokowi menilai bahwa Joe Biden Presiden Amerika Serikat masih menampung aspirasinya tersebut.
"Dia yakin aspirasinya itu dicatat," ucap Presiden Jokowi menegaskan.
"Ya Saya kira, kita apa saya bertemu di (KTT) APEC dengan Presiden Joe Biden setelah itu juga bertemu lagi di San Fransisco di (KTT) APEC di kedua tempat ini saya menyampaikan secara langsung pentingnya kekejaman di Gaza dihentikan," ujar Presiden Jokowi.
"Yang kedua gencatan senjata segera dilakukan dan yang ketiga perang segera distop serta yang keempat bantuan kemanusiaan harus dipermudah untuk bisa masuk ke Gaza," ucap Presiden Jokowi.
Baca Juga: Momen Presiden Jokowi Makan Siang Bersama Prabowo, Ganjar dan Anies Baswedan
"Di gedung putih itu yang saya sampaikan di apek juga itu saya sampaikan secara tegas. Bahkan Presiden Biden reaksinya seperti tidak menanggapi, atinya apa itu tidak menanggapi apakah tidak peduli artinya mungkin masih ditampung menjadi pemikiran," ujar Presiden Jokowi.
Lanjutnya "saya kira dari apa yang kami sampaikan pasti saya pastikan dicatat setelah itu akan menjadi catatan akan ke China. Ya ini menteri luar negeri Indonesia sudah muter karena kita memang menjadi salah satu utusan dari OKI (Organisasi Kerjasama Islam) untuk menyampaikan hasil-hasil yang kita bicarakan di Saudi Arabia," ucap Presiden Jokowi.***
