Peringatan Nakba ke-76: Pembersihan Etnis yang Kembali Terjadi di Jalur Gaza

- 15 Mei 2024, 08:11 WIB
Warga Palestina memperingati api Peristiwa Nakba ke-76, untuk membuka mata Dunia tentang kekejaman Israel.
Warga Palestina memperingati api Peristiwa Nakba ke-76, untuk membuka mata Dunia tentang kekejaman Israel. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Memperingati peristiwa Nakba ke-76, Jalur Gaza membangkitkan kenangan buruk Palestina dalam pembersihan etnis yang dilakukan Israel.  

Bencana besar untuk negara itu, terjadi bersamaan klaim kemerdekaan negara Israel yang berdiri di atas tanah milik warga Palestina yang dirampas.

Pada tahun 1948, militer Zionis Israel memaksa ratusan ribu warga Palestina untuk meninggalkan rumah dan desa mereka.

Baca Juga: Perbatasan Rafah Dikuasai Israel: Ketakutan dan Kebingungan Warga Palestina

Di bawah tekanan pemboman dan pembantaian massal di tanah bersejarah tersebut.

Jalur Gaza, Tepi Barat, dan negara-negara tetangganya saat itu juga mengalami pembersihan etnis besar-besaran sebelum pengumuman kemerdekaan Israel.

Kondisi saat itu sangat mirip seperti yang terjadi saat ini di Kota Rafah, Jalur Gaza, Palestina.

Ahmed Abu Houli, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) berkata bahwa peristiwa di Jalur Gaza mengingatkan Palestina tentang Nakba dengan segala detailnya.

Baca Juga: Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Pro-Palestina yang Dirikan Tenda di Hamilton Hall

Dirinya juga menuduh pemerintah Israel, yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu telah menyiapkan program untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel.

Dengan skenario yang sama seperti peristiwa Nakba, dengan mengusir rakyat Palestina dan melakukan genosida.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Abu Houli pada Senin, 13 Mei 2024. Pada Minggu, 12 Mei 2024 Biro Pusat Statistik Palestina telah merilis laporan peristiwa Nakba 1948.

Data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 134.000 warga Palestina dan Arab telah terbunuh, di dalam maupun di luar Palestina hingga saat ini.

Baca Juga: AS Veto Lagi Resolusi PBB: Cegah Palestina Menjadi Anggota Penuh

NAKBA MASIH TERUS BERLANJUT SEJAK 1948

Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Abu Houli, dirinya mencatat bahwa seluruh warga Palestina bertujuan untuk memperingati api Nakba di seluruh dunia.

"Untuk mengingatkan Dunia bahwa perang genosida sedang berlangsung. Pemerintah Israel mengambil keputusan untuk mengusir paksa seluruh rakyat Palestina," ungkap Abu Houli

“Nakba tidak berhenti sejak Mei 1948! Tapi terus berlanjut dengan mengambil beberapa bentuk berbeda selama perang Israel di Gaza,” ujarnya.

Baca Juga: 23 Pekerja Bantuan Pangan Palestina Dibunuh Israel dalam Intensitas Serangan yang Meningkat

“Israel juga menargetkan kamp-kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat. Dimana sekitar 450 serangan militer terhadap kamp-kamp ini dilakukan sejak 7 Oktober," tambahnya.

“Semua tindakan Israel membuktikan bahwa mereka terus melakukan pengusiran rakyat Palestina," sindirnya.

"Mereka terus membangun kembali pemukiman (di Gaza) dan membunuh impian Palestina untuk menjadi negara merdeka Palestina,” tegasnya.

Pejabat itu menyampaikan bahwa rakyat Palestina, menanggung besarnya kejahatan Israel. Tetapi mereka masih teguh untuk mempertahankan tanah Palestina selama 76 tahun.

Baca Juga: Kemenlu Palestina Kutuk Tindakan Israel, Pasang Besi Penghalang di 3 Gerbang Menuju Masjid Al-Aqsa

“Peringatan Nakba berarti memperingati ketahanan dan keteguhan pada hak untuk kembali, rakyat kami tidak mengibarkan bendera putih!" tegasnya.

"Meskipun terjadi pembunuhan, mereka tidak akan menerima alternatif selain hak untuk kembali,” ujarnya.

Abu Houli mencatat, bahwa salah satu wajah buruk Israel saat ini adalah melawan pengungsi Palestina. Juga menargetkan badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Israel berusaha merusak citra UNRWA dengan mengklaim beberapa stafnya ikut andil dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Baca Juga: Netanyahu Ancam Serang Rafah dan Blokir Bantuan untuk Warga Palestina

Dirinya menyebut bahwa itu adalah sebuah tuduhan licik Israel yang mendorong 18 negara untuk menunda dana ke badan tersebut.

Padahal UNRWA dibentuk oleh Majelis Umum PBB lebih dari 70 tahun yang lalu untuk membantu warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari tanah mereka.

Badan ini memberikan dukungan penting kepada jutaan pengungsi Palestina di Jalur Gaza. Juga pengungsi Palestina yang terdaftar di Tepi Barat, Yordania, Lebanon, Suriah, dan wilayah lain.

Peringatan Nakba tahun ini ditandai ketika rakyat Palestina di Jalur Gaza mengalami serangan gencar Israel yang telah terjadi sejak 7 Oktober.

Baca Juga: Turki-Iran Perkuat Hubungan Ekonomi: Kemenangan Proses Ini untuk Saudara Palestina

Saat ini korban jiwa warga Palestina telah mencapai angka lebih dari 35.000.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah