Network
PRIANGANTIMURNEWS - Serangan Israel terhadap Gaza seringkali memicu ketegangan yang signifikan di kawasan Timur Tengah. Konflik ini berakar dalam sejarah panjang perseteruan antara Israel dan Palestina, yang melibatkan klaim wilayah, hak asasi manusia, dan upaya mempertahankan keamanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, serangan Israel terhadap Gaza sering terjadi sebagai respons terhadap serangan roket oleh kelompok militan Palestina, seperti Hamas.
Israel mengklaim bahwa serangan tersebut bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militan dan menghentikan serangan roket ke wilayahnya.
Baca Juga: TNI: Siap Kirim Satu Brigade 4 Batalyon Perdamaian ke Gaza, Tunggu Mandat dari PBB
Namun, serangan ini sering kali mengakibatkan korban sipil dan kerusakan infrastruktur di Gaza, yang merupakan salah satu daerah paling padat penduduk di dunia.
Secara keseluruhan, serangan Israel terhadap Gaza merupakan bagian dari konflik yang lebih luas dan kompleks, yang memerlukan pendekatan diplomatik dan komitmen kuat dari kedua belah pihak serta komunitas internasional untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng.
Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, menyatakan keyakinannya bahwa Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel telah mendengar kekhawatirannya mengenai serangan dari Tel Aviv menuju Kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza.
Baca Juga: 60.000 Wanita Hamil di Gaza Terancam Alami Gizi Buruk, AS akan Bangun Pelabuhan
"Saya yakin dia mendengarkan saya,"ujar Biden kepada ABC News pada Kamis, 6 Juni 2024.
