KINERJA POLISI DIPERTARUHKAN, Jika Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Tidak Terungkap

21 Januari 2022, 23:18 WIB
Amalia Mustika Ratu alias Amel salah satu korban pembunuhan di Jalan Cagak Subang yang hingga kini belum juga terungkap pelakunya /YouTube Fredy Sudaryanto Sport

PRIANGANTIMURNEWS - Penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang telah banyak memyita waktu dan tenaga. Namun hingga kini belum membuahkan hasil.

Kendati sudah masuk pada bulan keenam, Polisi sampai saat ini belum juga bisa mengungkap siapa pelaku pembunuhan Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu (23) tersebut.

Belum jelasnya sispa pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang tentu membuat menimbulkan pertanyataan dan kecurigaan banyak pihak.

Baca Juga: Anak Kecil Ini Kehilangan Kedua Orang Tuanya dalam Kecelakaan Maut di Balikpapan

Salah satunya orang yang merasa heran adalah seorang pakar atau kriminoloh Ammati Matana.

Menurut Kriminolog Ammati Matana mengapa upaya pengungkapan kasus pembunuhan tersebut sampai mencuri banyak waktu.

Padahal, jika dilihat secara kronologi, kemudian terkait saksi yang diperiksa hingga melahirkan penyebaran rilis sketsa wajah, pengungkapan kasus ini secara akal sehat bisa saja diungkap secara cepat.

Baca Juga: MENGAPA Polisi Sudah 6 Bulan Belum Bisa Ungkap Pembunuhan di Subang, Ini Kata Kriminolog Ammati Matana  

"Yang menjadi heran kok sampai lama kayak begini. Kendalanya di mana? Kalau kasusnya dibilang sangat kompleks, kompleksnya seperti apa?" ucap Ammati kepada media.

Jika kita memakai logika sederhana, kata dia, mudah sekali bagi polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Hal itu merujuk pada rentetan kronologi insiden tersebut.

Ammati menjelaskan, untuk kasus pembunuhan, rata-rata dilatarbelakangi tiga faktor, yaitu harta, asmara (kecemburuan), atau konflik sosial, misalnya tidak mau tersaingi.

Baca Juga: Ini Pengakuan Sopir Tronton Kecelakaan Maut di Balikpapan

"Motifnya banyak kemungkinan sih ya, bisa harta, bisa kedudukan, bisa kecemburuan dan banyak lagi. Yang jelas motif itu jelas ada, tapi entah motif apa yang menjadi landasan," kata dia.

Berbicara uang tunai Rp 30 Juta, kata dia, yang tidak dibawa oleh pelaku, bukan berarti itu motifnya bukan karena harta. Harta juga, bisa jadi.

"Tapi mengapa pelaku yang menjadi eksekutor menyimpan cerita (Rp 30 Juta itu) mungkin agar tidak kelihatan kalau motifnya karena harta sehingga bisa mengaburkan terungkapnya pelaku. Saya menduga pelaku ini sepertinya pintar memainkan peran," ungkapnya.

Baca Juga: Cara Cepat Download Video YouTube secara Online Covert ke MP3 dan MP4, Simak dan Catat

"Kalau ceritanya kayak begini, terus saya analisa dari kronologi awal pelaku sepertinya orang dekat atau masih internal keluarga," kata Ammati menambahkan.

Selain itu, kata Ammati, perlunya ketegasan di pihak kepolisian. Penyelesaian pengungkapan kasus tersebut mau tidak mau harus segera menemukan titik terang.


"Jika sampai tidak terungkap, ya artinya kinerja kepolisian dipertaruhkan. Publik yang nantinya akan menilai," ucapnya.

Baca Juga: Cara Cepat Download Video YouTube secara Online Covert ke MP3 dan MP4, Simak dan Catat

"Yang salah akan tetap salah, begitupun sebaliknya. Itu hukum alam. Kalau memang suatu kebenaran, lambat laun akan terlihat jika itu benar, dan sebaliknya pula," tambah Ammati.


Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) terjadi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Saat kejadian, suami Tuti Suhartini, yaitu Yosep Hidayah (55) mengatakan sedang berada di kediaman istri mudanya, Mimin.

Baca Juga: Cara Cepat Download Video YouTube secara Online Covert ke MP3 dan MP4, Simak dan Catat

Pagi itu, Yosep pulang ke rumah dan mendapati kondisi rumah berantakan dan acak-acakan dengan cipratan darah di mana-mana. Karena tidak menemukan anak dan istrinya, ia pun melapor ke polisi dengan anggapan ada penculikan.

Yosep kembali bersama polisi ke rumah dan warga sudah ramai berkumpul. Saat itu, dua saksi bernama Gogok dan Dadan menyatakan melihat ada kaki di bagasi mobil Alphard.

Setelah tim Inafis datang dan membuka bagasi mobil akhirnya diketahui adanya jasad Tuti Suhartini dan Amel dalam keadaan bertumpuk.

Baca Juga: KASUS SUBANG SUdah Enam Belum Terungkap, Anjas: Ini Berarti Ada Sesuatu Pembunuhan Jalancagak


Rumah Yosep yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut juga berfungsi sebagai kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi SMP-SMKS Nasional di daerah Serangpanjang, Subang.

Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional adalah Yoris Raja Amanullah yang merupakan anak kandung Yosep, sekaligus kakak Amel.

Tuti Suhartini, istri tua Yosep, menjabat sebagai bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baca Juga: Prediksi Skor Empoli vs Roma, Head to Head, Berita Tim, Starting XI: Serie A 2021-22

Saksi lain, yaitu M Ramdanu alias Danu adalah staf pegawai di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Mulyana yang merupakan adik kandung Yosep tidak terlibat kepengurusan di Yayasan Bina Prestasi Nasional. Ia adalah Ketua Komite SMAN 1 Jalancagak yang lokasi sekolahnya tepat di depan rumah TKP.

Sedangkan Mimin, istri muda Yosep, pernah menjadi bendahara di sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional, tapi tidak punya jabatan apa pun di yayasan. Ia menjabat bendahara sekolah sejak 2009 dan mengundurkan diri pada 2011.

Baca Juga: Umuh Muchtar Menanggapi Pernyataan Haruna Soemitro: Dia Tidak Bagus, Harus Bertobat

Saat ini, kendaraan Toyota Alphard hitam dan Toyota Yaris warna kuning milik Amel disimpan di halaman kantor Polsek Jalancagak, di Jalancagak, Subang.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler