PRIANGANTIMURNEWS-Gempa berkekuatan 5.6 Magnitudo yang terjadi pada Senin 21 November 2022 Pukul 13.21 WIB telah memporak-porandakan sejumlah bangunan dan kendaraan di Cianjur, Jawa Barat.
Bupati Cianjur Herman Suherman pun melaporkan adanya penambahan jumlah korban meninggal dunia atas kejadian tersebut.
Berdasarkan data terkini yang diterima Herman, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 162 orang.
Baca Juga: Aktor Korea Selatan Lee Jong Suk Dinyatakan Positif Covid-19
"Kondisi yang meninggal tercatat 162 orang, yang luka-luka lebih dari 700 orang," kata Herman saat dikonfirmasi.
Menurut Herman, mayoritas korban meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan. Herman mendapat informasi dari pihak BNPB Cianjur bahwa banyak warga yang sedang berada di dalam rumah dan tidak sempat keluar rumah saat gempa berkekuatan 5.6 Magnitudo mengguncang.
Sementara itu, ditambahkan Herman, kondisi di Cianjur sampai saat ini listrik masih padam.
Baca Juga: Jumlah Korban Gempa Cianjur 162 Orang Tewas, Ridwan Kamil: Mohon Doanya
Pemkab Cianjur sedang berkoordinasi dengan sejumlah pihak agar listrik bisa segera nyala kembali. Terutama, aliran listrik untuk rumah sakit.
"Listrik di kota Cianjur juga baru 20 persen menyala, butuh waktu 3 hari untuk kembali normal,"ujarnya.
Sebagai informasi gempa bumi terjadi di Cianjur tidak berpotensi Tsunami, namun gempa terasa sangat besar. Gempa tersebut juga diikuti oleh gempa susulan dengan 88 kali getaran/gempa susulan terjadi di skala 1,5 sd 4,8 skala richter.
Baca Juga: Update Gempa Cianjur 162 Jiwa Meninggal 326 Luka Berat
Guncangan gempa juga dirasakan di Bandung, Bogor, Sukabumi, Depok, hingga Tangerang. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut ternyata berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada pukul 13.21 WIB kemarin.***