Apresiasi Ridwan Kamil pada SMPN 3 Tasikmalaya Menuai Kritik, Benarkah Guru Pesantren Dipecat Gara-gara Ini?

16 Maret 2023, 06:57 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat melakukan pertemuan zoom dengan SMPN 3 Tasikmalaya. /Tangkap layar @ridwankamil/

PRIANGANTIMURNEWS - Zommeting Gubernur Jabar Ridwan Kamil terhadap siswa SMPN 3 Tasikmalaya sebagai bentuk apresiasi ternyata menimbulkan polemik.

Ada seorang guru pesantren yang tidak suka dengan sikap Ridwan Kamil dengan melakukan zoometing dengan siswa SMPN 3 Tasikmalaya itu.

Guru itu menuliskan kritikan pedas di media sosial terhadap Ridwan Kamil dengan kalimat yang tak sepantasnya dituliskan seorang guru.

Baca Juga: Pengertian dan Cara Menghitung Pajak Penghasilan atau PPH 21, Simak dan Catat

Namun dampaknya, guru pesantren dipecat pasca mengkritik Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil di media sosial terkait zoom dengan siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya.

Postingan apresiasi pada siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya dengan melakukan zoom meeting dan dipost di Instagram pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu ternyata menuai polemik.

Dalam akun bernama @sabilfadhillah menuliskan komentar pedas sekaligus kritik kepada politikus partai Golkar ini.

Baca Juga: Heboh! Penyiar Radio Malaysia Ditelepon Wanita yang Meninggal saat Live TikTok

"Dalam zoom ini, maneh teh keur (anda itu sedang ) jadi gubernur Jabar atau kader partai, atau pribadi?," tulis akun itu.

Komentar tersebut kemudian dibalas, dan di pin dalam posisi paling atas oleh Ridwan Kamil.

"Ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana?)," ungkapnya.

Pemilik akun itu bernama Muhammad Sabil Fadilah, adalah guru SMKS Pondok Pesantren (Ponpes) Manbau'ul Ulum Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Baca Juga: AZ Alkmaar vs Lazio di Conference League: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Dirinya mengaku, bahwa komentar yang telah di pin saat itu oleh Ridwan Kamil membuat dirinya dipecat.

Dari apa yang disampaikan oleh versi Sabil, setelah itu banyak komentar buruk dari warganet setelah itu.

Sabil juga menyampaikan Kang Emil telah menulis pesan berupa direct message pada pimpinan Pondok Pesantrennya itu.
 
Dalam dokumen yang diberikan oleh pihak operator sekolah, menyiratkan bahwa namanya telah dihapus dalam Dapodik sekolah.

Baca Juga: Brighton and Hove Albion vs Crystal Palace di Liga Inggris: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Mutasi menjadi alasan dari pihak SMKS Ponpes Manbau'ul Ulum untuk memberhentikannya pada 14 Maret 2023.

Tangkap layang yang diberikan oleh sang guru pesantren tersebut pun menunjukkan, bahwa Ridwan Kamil memang menegur instansi tempat Sabil bekerja

"Tidak pantas seorang guru seperti itu," ujar Ridwan Kamil dalam tangkap layar.

Sementara itu Sabil mengungkapkan terdapat perintah RK pada Kepala Cabang Dinas (KCD) agar menghubungi kepala sekolah.

Dirinya menyampaikan hal tersebut untuk mencabut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dirinya.

Baca Juga: Fenerbahce vs Sevilla di Liga Europa: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

"Tidak hanya itu, Ridwan Kamil memberikan perintah ke Kepala KCD," lanjutnya.

"Lalu kepala KCD menghubungi kepala sekolah saya untuk melepaskan atau mencabut data Dapodik saya dari sekolah," ujarnya pada hari Rabu, 15 Maret 2023.

Dirinya juga menyampaikan bahwa seharusnya ada penyidangan terlebih dahulu untuk kasus tersebut oleh yayasan serta dinas pendidikan Jabar.

Tetapi dari pihak sekolah menyampaikan bahwa sidang tersebut tidak perlu dilakukan dan menghadap dinas pendidikan, kendati cukup menghadap bagian KCD saja.

"Namun sampai sekarang saya belum dikontak oleh KCD," tambahnya.

"Jadi update per hari ini, saya sudah tidak lagi mengajar di lembaga sekolah," tambahnya.

Baca Juga: Napoli vs Eintracht Frankfurt di Liga Champions: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Menanggapi berita yang sedang ramai diperbincangkan tentang dirinya, Ridwan Kamil pun memberikan klarifikasi melalui postingannya di media sosial.

Kang Emil menyampaikan lima point penting klarifikasi versinya:

"Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritik saya,
yang membuat saya juga kaget, dengan ini saya sampaikan klarifikasi:

1. Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar.

Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja.

Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja.

2. Mungkin karena yang melakukan posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat atau ditiru oleh murid-muridnya.

Maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik institusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan.

Baca Juga: West Ham United vs AEK Larnaca di Liga Konferensi: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

3. Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan.

Agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan.

4. Apapun itu, di era medsos tanpa sensor ini, kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kebaikan,

Kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Hatur Nuhun." tulis Ridwan Kamil dalam akun instagramnya.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @ridwankamil

Tags

Terkini

Terpopuler