PRIANGANTIMURNEWS - Sudah hamir 2 tahun lamanya, kasus pembunuhan yang menewaskan ibu dan anak di Subang Jawa Barat belum juga terungkap.
Tidak ada tanda-tanda yang dijadikan tersangka dalam kasus Subang ini, padahal petunjuk begitu jelas dan nyata.
Hingga, kasus Subang Jawa Barat ini telah diambil alih oleh Polda Jabar, dan Bareskrim Polri yang turun tangan menyelidiki kasus ini.
Baca Juga: Kiayai Kharismatik KH Tb Miftah Fauzi akan Hadiri Reuni Ikasalwa Ponpes Al Munawwar Kota Tasikmalaya
Namun, pembunuh ibu Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu belum saja terungkap hingga detik ini.
Terkait hal ini, dokter forensik yang telah mengotopsi kedua janazah korban, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti mengaku begitu kecewa dan gereget dengan kasus subang yang belum juga terungkap.
Hal ini Sumy Hastry Purwanti sampaikan melalui podcast bersama Deddy Corbuzier, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Akui Sudah Bertemu dengan Pak Jeje dan Kang Emil, Husein Ali: Mohon Maaf Atas Kegaduhannya
Pada Deddy Corbuzier, Sumy Hartry mengukapkan jika salah satu kasus yang sulit terungkap adalah kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Padahal, hasil otopsi dari korban telah menunjukan beberapa bukti, dan memaparkan serta memberikan klue-klue kepada penyidik.
Namun hingga saat ini, penyidik Polda Jabar belum juga merilis tersangka dibalik kasus ini.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Asia 2023! Indonesia Satu Grup Dengan Rival Abadi
Tidak hanya itu, Sumy Hastry juga mengukapkan jika dirinya kerapa mendapatkan serangan dari para netizen, yang mempertanyakan kasus Subang.
"Kalau di pekerjaan saya untuk menyajikan data, alat bukti sudah selesai. Tapi saya gemes," ujarnya dikutip priangantimurnews.com dari tayangan di channel youtube Deddy Corbuzier, Jumat 12 Mei 2023.
Lebih lanjut, Hastry mengukapkan jika kasus ini sebenarnya bisa terungkap.
Salah satu bukti yang kuat yang akan membantu dalam mencari tersangkanya adalah dengan identifikasi DNA.
Baca Juga: Jelang Pemilu Terpenting Tahun 2023: Uni Eropa Minta Cermati Turki karena Mitra Utama
Menurut Hastry telah ditemukan DNA pelaku dalam pembunuhan ibu dan anak ini, namun hasil pemeriksaan tidak ada DNA yang cocok.
Selanjutnya, para saksi-saksi pun dites DNA nya, namun skasi sujuga tidak ada yang cocok.
Terkait hal ini, sebenarnya bisa ditarik garis keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok.
Namun, hal ini belum dikerjakan Polda Jabar.
"Terus saya bilang, saya punya jam kematian lho. Jam kematian nih. Jam kematian dia dibunuh, karena sudah otopsi dan olah TKP," ungkap pada Deddy Corbuzer Hastry.
Menuut Hastry, jam Tuti Suhartini dibunuh antara pukul 2 hingga 4 dini hari.
Sementara Amel dibunuh pukul 4 sampai 6 pagi.
"Saya bermain dong di jam itu, handphone siapa yang online. Ambillah DNA nya," terang Dokter Hastry.***