Perbanyak Resapan dan Penghijauan untuk Atasi Banjir Bandang di Bandung

- 28 Januari 2021, 08:13 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau lokasi banjir Bandung selatan di Desa Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu 6 April 2019.*/DOK. PEMPROV HUMAS
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau lokasi banjir Bandung selatan di Desa Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu 6 April 2019.*/DOK. PEMPROV HUMAS /Mochamad Iqbal Maulud/Pikiran Rakyat/

"Tapi sumur resapan dan kolam tampungan ini penting, pasti mereduksi jumlah air yang mengalir. Syukur-syukur bisa mereduksi total," katanya.


Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat Meiki W Paendong mengatakan, terjadi kerusakan yang signifikan di kawasan hulu di provinsi tersebut.

Bahkan, menurutnya kondisinya sangat memperihatinkan karena banyaknya pembangunan yang dilakukan sehingga menghilangkan fungsi konservasi.

Baca Juga: Tim Gegana Brimob Polda Jabar Evakuasi Granat Nanas


Sebagai contoh, menurutnya di KBU saja terjadi alih fungsi sekitar 22% dari total luas kawasan tersebut. "Selama 2019 saja, dari total 41 tibu hektare KBU, yang sudah terbangun 11.700 hektare," katanya.


Tak hanya itu, tambah dia, kawasan lindung di KBU pun turut dibangun akibat keserakahan manusia. Dari jumlah 16 ribu hektare kawasan lindung, menurutnya sudah terbangun 3.000 hektare lebih.


Meski pun menyebut harus ada penghijauan kembali di kawasan hulu terutama yang berfungsi sebagai konservasi.

Baca Juga: Presiden Luncurkan Gerakan Transformasi Pelaksanaan Wakaf

Hal ini sangat penting agar bertambahnya kawasan resapan air sehingga meminimalisasi potensi banjir. "Harus ada pendekatan rekayasa teknis. Tapi jangan sampai itu menjadi untuk dikeluarkannya izin pembangunan," kata dia.‎***
(Mochamad Iqbal Maulud/Pikiran Rakyat)

 

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah