Hal yang sama disampaikan Ahur petani bawang polong lainnya. Semula dia akan memanen tanaman bawangnya namun bandar yang biasa membeli produksi pertaniannya mengingatkanuntuk menunda panen dengan harapan harga akan naik.
“Ah ke wae sugan muhun awis, (Ah nanti saja mudah-mudahan benar mahal),” ungkap Ahur.***
(Tati Purnawati/Pikiran Rakyat)