80 Ton Lebih Ikan di KJA Waduk Jatiluhur Mati Mendadak

- 2 Februari 2021, 23:04 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi  menunjukkan ribuan ikan yang matai di KJA  Waduk Jatiluhur
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menunjukkan ribuan ikan yang matai di KJA Waduk Jatiluhur /Hilmi Abdul Halim/Pikiran Rakyat/

PRIANGANTIMURNEWS - Sekitar 80 ton ekor ikan di Keramba Jaring Apung Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta mati mendadak.

Penyebab kematian diduga akibat dari cuaca ekstrem yang saat ini terjadi. Kematian ikan seperti ini sebenarnya sudah sering terjadi. Namun para petani ikan hanya pasarah karena tidak bisa diantisipasi oleh pemilik KJA.

Dikutip Priangantimurnews dari Pikiran Rakyat, Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Purwakarta Ade Amin menjelaskan penyebab kematian ikan-ikan tersebut dipengaruhi faktor cuaca.

Baca Juga: Mau Tahu Asal Usul kata Degan, Begini Sejarah Kata Degan

"Hujan terus menerus selama beberapa hari membuat ikan kekurangan oksigen dan terjadi upwelling," katanya, Selasa 2 Februari 2021.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat datang ke lokasi mengatakan hasil pengitungan dinas terkait, hingga Minggu 31 Januari 2021 ikan yang mati di Waduk Jatiluhur mencapai 80,5 ton.

Dedi Mulyadi meminta pola penanaman ikan di KJA Waduk Jatiluhur ditata kembali mengadaptasi pola pertanian padi. Upaya tersebut diyakini dapat mengantisipasi kejadian serupa terus terulang setiap tahun.

Baca Juga: Begini Cara Membuat Pengganti Alkohol untuk Masakan

"Kayak penanaman padi. Semua terkelola ada garis intruksinya, tidak jalan sendiri-sendiri. Termasuk, pencegahan penyakit," ujar Dedi dalam keterangan persnya. Ia pun berencana mendatangi Direktur Perum Jasa Tirta 2 dan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk mendiskusikan permasalahan tersebut.

Senada dengan pernyataan Dinas Perikanan Purwakarta, Dedi menyebut kematian massal ikan akibat gas beracun sisa pakan yang mengendap di bawah waduk. Menurutnya, sisa pakan ikan yang berubah menjadi gas beracun bergerak ke atas permukaan saat curah hujan tinggi.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x