80 Ton Lebih Ikan di KJA Waduk Jatiluhur Mati Mendadak

- 2 Februari 2021, 23:04 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi  menunjukkan ribuan ikan yang matai di KJA  Waduk Jatiluhur
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menunjukkan ribuan ikan yang matai di KJA Waduk Jatiluhur /Hilmi Abdul Halim/Pikiran Rakyat/

Pengelola KJA biasanya tidak memberi pakan saat hujan turun terus menerus. Alasannya, saat perut ikan penuh dalam kondisi air dingin dengan kandungan oksigen yang sedikit itu berpotensi menyebabkan kematian massal ikan.

Baca Juga: Anak Bosan Belajar Daring, Ini Cara Hilangkan Kejenuhan Mereka

"Seharusnya pada Januari, Februari, Maret, keramba ikan (di Jatiluhur) itu dikosongkan," ujar Dedi menyarankan. Kondisi tersebut sebetulnya sudah banyak diketahui oleh para petani KJA Waduk Jatiluhur tapi mereka masih berspekulasi untuk memperoleh keuntungan lantaran harga ikan tengah tinggi.

Setelah kematian ikan massal terjadi, para petani KJA pun mengalami kerugi besar. Bahkan, saat Dedi menjadi Anggota DPRD Purwakarta pernah mengetahui beberapa pemilik KJA yang meninggal karena stress dan serangan jantung.

Sementara itu, bangkai ikan yang berserakan di permukaan air dikhawatirkan mencemari udara dan air. Setelah beberapa hari dibiarkan mengapung, masyarakat sekitar Waduk Jatiluhur mulai mencium bau busuk.

Baca Juga: 8 Cara untuk Meningkatkan Memori Otak

Secara terpisah, Satuan Polisi Perairan Polres Purwakarta mengimbau kepada masyarakat untuk antisipasi pencemaran lingkungan. "Jadi ikan-ikan yang mati jangan dibuang ke danau Jatiluhur karena dikhawatirkan bisa mencemari air danau," kata Kapolres Purwakarta AKBP Ali Wardana melalui Kasatpolair AKP Jajang Sukandar. (Hilmi Abdul Halim)***

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x