Jawa Barat Peringkat Pertama Penerapan PPKM Mikro, Berikutnya Bali dan DIY

- 14 April 2021, 22:56 WIB
Potret Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Potret Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. /Instagram.com/@ridwankamil/

PRIANGANTIMURNEWS - Jawa Barat menduduki peringkat pertama dalam penerapan Pemberlakuan PembatasanKegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di tingkat nasional.

Menurut Ketua Umum Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemilihan Ekonomi Daerah Jawa Barat Ridwan Kamil prestasi itu di atas satu peringkat setelah Bali. Sedangkan DI Yogaykarta mendudukan peringkat ke-3 penerapan PPKM.

Dengan keberhasulan dalam penerapan PPKM tersebut, Ridwan Kamil meminta prestasi para pejabat terkat agar bisa mempertahankan.

Baca Juga: Hesti Pernah Ketahuan Anaknya Saat Sedang Berhubungan Intim dengan Suaminya

"Saya laporkan, hasil asesment nasional tanggal 11 April tentang produktivitas kinerja dari tim PPKM mikro di Indonesia, Jabar ini ranking satu. Hal itu menandakan semua tim bekerja dengan maksimal," ujar Ridwan dalam jumpa pers usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemilihan Ekonomi Daerah di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 14 April 2021.

Menurut Ridwan Kamil seperti dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Jabar unggul dalam 12 indikator produktivitasnya sehingga dinobatkan sebagai provinsi terbaik dalam PPKM mikro. Indikatornya yaitu paling rajin edukasi, sosialisasi, pembagian masker, penegakan disiplin, pengawasan keluar masuk wilayah, penyemprotan disinfektan, pemasangan spanduk himbauan, pembubaran kerumunan, penutupan tempat ibadah yang melanggar, pembatasan jam malam, peneguran kerumunan, tracing dan lain-lain.

"Jadi saya titip pesan lewat media, kepada para aprat di desa, RT, RW bhabinkamtibmas, Satpol PP semuanya kinerja terproduktif ini yang diapresiasi pusat mohon dipertahankan," ujar dia.

Untuk diketahui, pemerintah pusat memberlakukan PPKM Mikro pada provinsi sejak 9 Februari 2021 lalu hingga saat ini masih berjalan.

Baca Juga: Yuk Ikutan Petani Milenial, Penghasilan Diproyeksikan Meraup untung Rp4,4 per Bulan

Di sisi lain, Ridwan juga melaporkan, kalau perkembangan kasus di Jabar masih stabil. Jabar masih berada di zona yang turun, tidak ada lagi zona merah di Jawa Barat.

"Mudah mudahan seterusnya seperti itu, kita fokus ke level RT, mikro. Yang kedua, RS turun lagi alhamdulillah di 45 persen. Dan tingkat kepatuhan stabil di atas 82 persen," kata dia.

Namun terkait adanya kenaikan kasus beberapa hari terakhir ini, Ridwan kembali menegaskan data dari pemerintah pusat masih mengeluarkan data kasus lama.

"Sebenarnya saya tidak tertarik ngebahas kasus harian yah, karena sampai hari ini masalahnya tercampur dengan kasus-kasus lama. Makanya, nanti saya kasih datanya kasus yang baru. Karena kalau kasus yang diumumkan pusat, itu hampir 40 persen, kadang setengahnya, pernah 70 persen masih tercampur dengan kasus lama. Sehingga untuk menjadi ukuran analisa, agak susah,"ucap dia.

Baca Juga: Cuti Bersama Idulfitri Hanya 1 Hari, Ridwan Kamil: Dukung Keputusan Presiden Jokowi

"Tapi kalau ngukur keterisian rumah sakit, itu data konkret. Logikanya kasus naik keterisian RS juga naik. Tapi ini kasus versi nasional naik, tapi konsistensi keterisian RS terus turun. Mengindikasikan kasus ini turun dan mengindikasikan orang sembuh banyak sekali. Makanya RS tidak banyak teriak-teriak lagi,"tutur dia menambahkan.

Vaksinasi
Sementara itu, terkait dengan vaksinasi, Ridwan mengakui Jabar masih lemah pada vaksinasi lansia.

"Jadi tadi, arahan saya, lansia itu butuh dibawa, dibimbing. Kira kira begitu. Karena apa, kalau terjadi kebocoran mudik, itu lansia-lansia di kampung yang paling rawan," ujarnya.

Baca Juga: BMKG Temukan Bibit Siklon 94 W, Nahkoda Kapal DIminta Waspada dalam Pelayaran

"Maka dari itu vaksiansi kita menggeserkan prioritas, memaksimalkan lansia. Yang saya titip diutamakan lansia yang punya anak-anak yang merantau. Karena pemudik yang merantau itu yang punya potensi besar," ucap Ridwan melanjutkan.

Dia pun meminta proses vaksinasi terus berjalan meski di tengah bulan puasa.*** (Novianti Nurulliah/Piiran Rakyat)

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah