Network
PRIANGANTIMURNEWS- Realisasi rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Pangandaran tahun 2021-2026 dikhawatirkan terhambat.
Akselerasi pembangunan termasuk realisasi janji kampanye pasangan Bupati Jeje Wiradinata dan Wakil Bupati Ujang Endin Indrawan diprediksi bakal terganggu.
Hal itu tiada lain akibat kondisi fiskal APBD Pangandaran terguncang imbas pandemi COVID-19. Pemkab Pangandaran kekurangan anggaran untuk melaksanakan program pembangunan yang sebelumnya sudah dirancang dalam RPJMD.
“APBD tahun 2022 itu adalah tahun pertama pelaksanaan RPJMD 2021-2026,” kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata usai menghadiri rapat paripurna DPRD tentang penyampaian kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) APBD 2022 di gedung DPRD Pangandaran, Rabu 25 Agustus 2021 kemarin.
Baca Juga: Wagub Jabar Uu Dorong Jembatan Batman di Sekitar Cirahong
Jeje menjelaskan APBD tahun 2022 akan terganggu oleh dinamisasi beban pembiayaan yang belum bisa diselesaikan di tahun 2021. “Kekuatan fiskal APBD kita repot. Pasti ada delay pembayaran berbagai kebutuhan akibat dampak pandemi,” kata Jeje.
Beban pembiayaan dampak pandemi di tahun 2021 ini diyakini tidak akan selesai, sehingga akan menjadi beban di APBD tahun depan.
“Kemarin saya sempat ke daerah Ciparakan, ada warga protes minta jembatan diperbaiki. Saya bilang nggak ada duit. Kalau mau ada lagi duit, ayo kita selesaikan pandemi ini dengan vaksinasi dan Prokes,” kata Jeje.
Jeje menegaskan satu-satunya cara rasional untuk menyelesaikan masalah ini adalah secepatnya menyelesaikan pandemi COVID-19. Dia membuktikan ketika kasus positif Corona melandai, pihaknya bisa menyalurkan dana desa, walaupun secara bertahap.
