Network
PRIANGANTIMURNEWS - Masih seputar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat yang hingga kini belum juga terungkap.
Terlebih sudah berjalan hampir satu tahun lamanya, kasus pembunuhan ibu dan anak belum diketahui siapa pelaku dan dalangnya.
Diketahui kedua almarhumah ibu Tuti dan anaknya Amel, merupakan pengelola dan juga bendahara Yayasan Bina prestasi Nasional.
Setelah dipegang oleh kedua almarhumah ibu Tuti dan anaknya Amel, yayasan tersebut berkembang pesat hingga mampu membeli apa yang mereka inginkan.
Seperti dilansir Priangantimurnews.com dari kanal YouTube Wahyu sEno, Sabtu 9 Juli 2022.
Beredar rumor kasus pembunuhan tersebut, ada sangkut pautnya dengan yayasan yang dikelola oleh kedua almarhumah.
Pihak kepolisian pun langsung bergerak cepat melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang ada di yayasan tersebut jadi saksi.
Hasilnya, pihak kepolisian tidak mendapatkan petunjuk apapun yang mengarah ke pelaku maupun dalang pembunuhan tersebut.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap keluarga dekat kedua almarhumah.
Diduga ikut terlibat dalam kasus pembunuhan ibu Tuti dan anaknya Amel. Namun sampai saat ini masih menjadi saksi.
Karena belum didapat keterangan yang pasti atau petunjuk. Lantaran mereka saling menyudutkan satu sama lain. Seperti pak Yosep, Yoris Danu dan lainnya.
Padahal pihak kepolisian berharap lebih terhadap keluarga kedua almarhumah, bisa membantu mendapatkan petunjuk siapa pelaku sebenarnya.
Ataukah diduga dari mereka juga ada yang ikut terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Hingga kini masih dilidik oleh pihak kepolisian.
Terlebih sudah dijelaskan ahli forensik Kombes Pol dr Sumi Hastry dimana pelaku ini sangat puas sekali melakukan tindak itu terhadap kedua almarhumah.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap jasad kedua almarhumah, terdapat luka yang dilakukan oleh seseorang yang psikopat.
Diketahui seseorang dengan kepribadian psikopat tega melakukan tindakan tanpa belas kasihan terhadap korbannya.
Sebelum korbannya meninggal dalam keadaan sadis, seorang dengan kepribadian psikopat belum merasa puas.
Selain itu, pelaku juga diduga sangat membenci kedua almarhumah, entah apa karena sukses mengelola yayasan atau lainnya.
Apapun alasannya membunuh seseorang, apalagi dengan sadis tidak dibenarkan. Semoga pihak kepolisian dapat mengungkap siapa pelaku dan dalangnya pembunuhan tersebut. ***
