Network
PRIANGANTIMURNEWS - Galeri Rasulullah yang terletak di Masjid Raya Al Jabbar, menjadi harapan baru untuk wisata religi Kota Bandung.
Masjid yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil pada Senin, 27 Maret 2023 tersebut meningkatkan kebanggaan masyarakat Kota Bandung.
Sebagaimana yang disampaikan Gubernur yang akrab dipanggil Kang Emil pada Selasa, 28 Maret 2023 pasca satu peresmian Galeri Rasulullah.
Baca Juga: Mau Berkunjung Galeri Rasulullah SAW di Masjid Raya Al-Jabar, Simak dan Perhatikan Hal ini
"Mudah-mudahan ini meramaikan suasana wisata religi yang memang menjadi kebanggaan kita semua dengan kehadiran Galeri Rasulullah," ungkap Kang Emil.
Galeri Rasulullah tersebut sudah mulai beroperasi Rabu ini, 29 Maret 2023. Serta disosialisasikan pula tiket gratis oleh Kang Emil langsung.
Nantinya Galeri tersebut akan beroperasi setiap hari Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Terletak di lantai satu Masjid Al Jabbar, dengan menyajikan secara detail sejarah zaman jahiliah sebelum kelahiran Rasulullah SAW.
Baca Juga: Sikapi Penutupan STMIK Tasikmalaya, Para Alumni Berkumpul dan Hasilkan 4 Kesepatakan, Apa aja?
Kemudian peristiwa kelahiran Rasulullah SAW, kisahnya saat menerima wahyu, masa penyebaran islam awal, hingga wafatnya Rasulullah SAW.
Tidak hanya itu, di Galeri Rasulullah pun menyiapkan perkembangan agama Islam di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
"Ini sangat padat dan banyak informasi yang bisa dijadikan ilmu pengetahuan oleh masyarakat. Mudah-mudahan menjadi sebuah kebanggaan," ungkapnya.
Galeri Rasulullah memang termasuk dari 'empat fasilitas' dalam pembangunan Masjid Al Jabbar, selain Masjidnya sendiri, taman dan kolam retensi pengendali banjir.
Baca Juga: Resmi Dibuka! Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al-Jabbar Bandung, Tercanggih Sedunia
"Kawasan Al Jabbar terbagi empat bagian, di antaranya terdapat galeri pengetahuan keislaman yang sangat komprehensif dan di bagian luar ada danau pengendali banjir," sambungnya.
Untuk mengunjungi Galeri Rasulullah saat ini, masyarakat terlebih dahulu harus mendaftar secara online di aplikasi Sapawarga.
Itu karena galeri yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar yang bekerja sama dengan Sembilan Matahari itu kunjungannya dibatasi 120 orang per hari.
Ija Suntana, Kurator dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung menyampaikan semua hal yang ada di Galeri Rasulullah sangat detail.
Baca Juga: Diingkari Janji, Azies Rismaya Mahpud Pilih Mundur dari Ketua DPD NasDem Kota Tasikmalaya
Termasuk keterangan bahasa, tata letaknya, dan bahkan dioramanya sangat detail sampai kata per kata sangat diperhatikan.
"Dalam proses pembuatannya, para pekerja (Sembilan Matahari) ini bolak-balik berkonsultasi bahkan hingga tengah malam saking ingin presisi," ungkap Ija.
"Baik itu dalam tata letak maupun terjemahan dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia," lanjutnya.
"Luar biasa ini, menerjemahkan sejarah peradaban Islam dari zaman Rasulullah hingga ke Jawa Barat dengan teknologi informasi bukan hal yang mudah," sambungnya.***
