Tak Nyaman Saat Berhubungan Intim, Perempuan Mendorong Pria Agar Disunat

9 April 2021, 18:38 WIB
Dr. Boyke. /YouTube/DokterBoykeMania/

PRIANGANTIMURNEWS - Laki-laki sunat setelah dewasa saat ini menjadi trend.

Dan anehnya permintaan sunat untuk pria dewasa justru datang dari kaum perempuan.

Alasanya, selain demi kesehatan juga kenyamanan saat berhubungan intim. Ada perbedaan antara pria yang disunat dengan yang tidak.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Pengungsian Bencana Para Warga di Desa Amakaka

Praktisi kesehatan seksual Dr. Boyke sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat menyebutkan bila permintaan sunat untuk pria dewasa justru muncul dari perempuan.

Kekhawatiran utama yang muncul dari perempuan tentang pria dewasa yang tidak disunat adalah tentang aspek kesehatan sekaligus kenyamanan.

Dr. Boyke mengatakan hal tersebut dalam webinar bertopik “Mengkritisi Sunat Bagi Pria Dewasa”, Kamis 8 April 2021 malam. Boyke mengatakan, sunat atau sirkumsisi, selain dari aspek agama dan budaya, juga ada aspek kebersihan dan kesehatan.

“Seperti diketahui virus HPV atau Human Papillomavirus memicu terjadinya penyakit menular seksual (PMS). Virus ini dalam kondisi tertentu bisa memicu kanker,” katanya.

Baca Juga: 5 Alasan Ini yang Menjadikan Mudik 2021 Dilarang Oleh Pemerintah

Selain itu, Boyke mengatakan, pada pria yang tidak disunat, berpotensi terdapat kotoran, bakteri, atau virus lainnya di sekitar kepala penisnya. Pasalnya, dalam kondisi normal, kepala penis pria yang tidak disunat tertutup kulup atau kulit.

Menurutnya, pria dewasa yang tidak disunat butuh perawatan khusus, seperti pembersihan secara berkala. Dia juga mengatakan, ada sejumlah pasangan perempuan yang khawatir jika pasangannya tidak disunat, terdapat bakteri Ecoli atau sejenisnya.

Dalam webinar tersebut, hadir juga beberapa narasumber pria dan wanita dewasa yang mengisahkan tentang sunat. Misalnya Genky, lajang asal Jepang. Ia merupakan salah satu pelaku sunat ketika sudah beranjak dewasa.

Menurut Genky, di Jepang tidak dikenal kebiasaan sunat. “Meski dalam budaya Jepang tidak dikenal sunat, saya lakukan sunat demi kesehatan dan masa depan serta memilih melakukan sunat di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Bayi Kembar Siam Dempet Dada dan Perut Berhasil Dipisahkan Tim Dokter RSHS Bandung

Begitu pula dengan permintaan sunat bagi sang suami yang disampaikan oleh bintang tamu, Mawar (bukan nama sebenarnya). Mawar mengaku, pernah menikah dengan pria yang telah disunat. Sedangkan saat ini suaminya belum disunat.

“Saya merasakan ada perbedaan antara suami yang telah disunat dan belum disunat, agak kerepotan untuk kebersihan dan merasa kurang nyaman saat berhubungan. Jadi, kami memutuskan suami juga harus disunat agar pernikahan kami bahagia,” ujarnya.

Ketua PP Ikatan Ahli Bedah Indonesia Andi Asadul Islam mengatakan, sejumlah metode, mulai dari konvensional, laser atau electric couter, dan klamp bisa menjadi prosedur pilihan ketika seseorang ingin dikhitan. Pada awalnya, sunat dilakukan dengan cara konvensional.

Baca Juga: Pada 12 April, Kemenag Siapkan 86 Lokasi Terbesar di 34 Provinsi Untuk Pemantauan Hilal Awal Ramadhan 2021

“Didahului anestesi, terus dipotong sedikit dari atas dulu bagian kanan, melingkar ke kanan, lalu melingkar ke kiri baru dijahit. Tapi, dengan pemotongan tersebut, banyak risiko yang bisa dihadapi,” katanya.

Risiko itu, seperti perdarahan dan infeksi yang cukup tinggi karena adanya luka terbuka. Namun, ujarnya,keputusan penggunaan metode khitan kembali lagi pada pasien.

Andi menjelaskan, pada laser, digunakan semacam lempeng besi tipis yang dipanaskan dengan listrik. Prinsipnya, sama seperti solder. Ketika ujung lempeng menyala proses pemotongan pun dilakukan.

Baca Juga: Sambut Ramadhan dengan Ziarah Kubur, Ini Hukum dan Tata Caranya

Risiko perdarahan saat khitan, dikatakan Andi, tergantung ukuran penis. Sebab, makin besar ukuran penis, makin besar juga pembuluh darah sehingga risiko perdarahan makin besar.

“Berbeda dengan metode klamp di mana prosedur dilakukan tanpa jahitan dan menggunakan semacam alat penjepit. Lagipula, jika menggunakan klamp diameter penis maksimal yang dikhitan yakni 3,4 cm,” katanya.*** (Muhammad Ashari/Pikiran Rakyat)

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler