Pemasungan ODGJ dan ODMK Bisa Berdampak buruk terhadap Fisik dan Mental

10 Desember 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi pemasungan pada ODGJ. /Pixabay/PublicDomainPictures

PRIANGANTIMURNEWS - Perlakuan terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masih salah kaprah.

Karena takut mengamuk atau sering merusak barang barang, ODGJ oleh kerabatnya langsung cipasung.

Padahal dengan memasung ODGJ bisa berdampak negatif baik fisik maupun mental  pada orang tersebut.

Baca Juga: Persib Bandung Siap Hadapi Persebaya Walau Recovery Mepet

Kepala Divisi Psikiatri Forensik Dept.Psikiatri FKUI-RSCM Dr. dr. Natalia Widiasih, SpKJ(K), MPd.Ked, mengatakan pemasungan berdampak buruk terhadap fisik dan mental Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) atau Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK).

"Secara kesehatan berdampak karena yang dipasung tidak bebas, kaki atrofi dan tidak terstimulasi," kata Natalia dalam webinar kesehatan, Kamis 8 Desember 2022.

Pemasungan satu satu yang dilakukan karena keluarga tidak tahu cara mengendalikan ODGJ atau OGMK.

Baca Juga: Profil Singkat Negara Kroasia yang Pulangkan Brasil dari Piala Dunia

Meski sudah ada gerakan bebas pasung, kerap kali ODGJ atau ODMK dipasung karena kurangnya pengetahuan keluarga yang mengurus atau jauhnya akses menuju layanan kesehatan jiwa.

Ia mengatakan penting untuk meminta pertolongan kepada profesional agar ODGJ dan OMDK mendapatkan penanganan yang sesuai sehingga kondisinya lebih baik.

Secara hukum, pemasungan adalah pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia, apalagi bila pihak yang memasung tidak memberikan pertolongan lebih lanjut dengan menghubungi petugas yang bisa memberikan pelayanan untuk kesehatan mental.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari Ini Sabtu 10 Desember 2022, Akan Merasa Sulit Menyimpan Uang

Pendiri Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Bagus Utomo menambahkan sebagian besar kasus pemasungan yang ditemuinya terjadi karena akses menuju layanan kesehatan jiwa terbatas.

ODGJ dan ODMK terpaksa dipasung karena pihak keluarga atau yang mengurus sama sekali tidak punya pilihan lain.

Padahal, pemasungan berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental orang yang dipasung.

Selain mempengaruhi kemampuan untuk berjalan akibat kaki yang mengecil, mental orang yang dipasung juga terdampak akibat rasa diabaikan, serta dianggap tidak layak sebagai manusia.

Baca Juga: Preview Persib Bandung vs Persebaya Surabaya Hari Ini di BRI Liga 1 2022

Di sisi lain, pihak keluarga yang memasung juga mungkin merasakan dampak psikologis karena terpaksa melakukan hal yang tidak manusiawi.

"Perlu dukungan semua pihak untuk mengatasi pemasungan," kata Bagus.

Kementerian Sosial pada tahun 2021 telah melakukan pembebasan pemasungan kepada sekitar 4.700 ODGJ.***

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler