Apakah Obat Paten Yang Mahal Sama Dengan Obat Generik? Simak Penjelasanya

4 Oktober 2023, 11:33 WIB
Ketua Program Studi Profesi Apoteker Universitas Pancasila Jakarta, Hesty Utami Ramadhaniati, (berkerudung, berdiri), menjelaskan terkait obat paten dan obat generik /ANTARA/

PRIANGANTIMURNEWS -  Obat generik bermerek bisa menjadi mahal dikarenakan ada pemasaran dan iklan.

Sementara obat generik biasa pangsa pasarnya hanya lewat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan.

Namun demikian, diketahui kandungan dan kualitasnya sama saja, tidak ada yang beda kualitas.

Baca Juga: BPJS Kucurkan Santunan Rp142 Juta Untuk Korban Kecelakaan di Riau, Ini Penjelasannya

Menurut Ketua Program Studi Profesi Apoteker Universitas Pancasila Jakarta, Hesty Utami Ramadhaniati, ketika menjelaskan di kelas jurnalis tentang kualitas obat di Indonesia, pada Selasa 3 Oktober 2023.

Obat pertama kali muncul, itu disebut obat paten, dan saat patennya habis, semua berubah namanya menjadi obat generik.

Jadi selama ini kalau ada anggapan dari masyarakat, bahwa obat paten lebih bagus, Hesty menjelaskan, pendapat itu sebenarnya salah. Padahal yang dimaksud obat paten tersebut hanya obat generik bermerek.

Baca Juga: Viral! Pakai BPJS! Pasien Ini Dicuekiin Saat Berobat di Rumah Sakit Mutiara Sari Duri

Hesty menyatakan bahwa obat generik yang sering didapat dari Puskesmas ataupun Klinik, memiliki kualitas yang sama dengan obat paten.

Silakan kalau mampu beli obat yang mahal, tapi isinya sama saja, bahkan kalau sudah diresepkan dokter akan menjadi mahal.

DIa menegaskan, produksi obat memerlukan upaya riset dan pengembangan sekitar lima tahun, dan masa paten suatu obat akan bertahan selama 15-20 tahun, sampai kemudian bisa diproduksi secara massal menjadi obat generik dengan harga yang lebih murah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Untuk Hari Ini, Selasa 13 Juni 2023, Bahas Mengenai Karier, Cinta dan Kesehatan

Masyarakat dihimbau, agar tidak sungkan untuk bertanya terkait kandungan di dalam obat, dan jangan takut untuk meminta resep obat generik, bilamana merasa obat yang diresepkan dokter terlalu mahal.

"Ada namanya efek plasebo, jadi orang sebelum minum itu ada efek tambahan di dalam tubuhnya (menganggap obat paten) itu lebih baik, padahal sama saja kandungannya, misalnya, paracetamol, ada merek lain, kandungan zat aktif di dalamnya tetap sama, ya paracetamol," kata Hesty.

Dia juga menyarankan, agar masyarakat jika membeli obat harus berdasarkan resep dokter, dan dibeli di toko obat atau di apotek-apotek resmi.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler