Seiring dengan Peringatan PPOK Sedunia, Profesor Tjandra memperingatkan masyarakat tentang status PPOK sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia dan sebagai permasalahan kesehatan paru-paru yang krusial.
Dalam tema Bernafas adalah Kehidupan - Bertindak Lebih Awal, dia menekankan pentingnya pencegahan PPOK.
Baca Juga: Verawaty Fajrin Menderita Kanker Paru-Paru, Kenali Gejalanya
Profesor itu juga menekankan bahwa merokok adalah faktor utama yang terkait dengan kejadian dan perburuan PPOK.
Oleh karena itu, dia mendorong masyarakat untuk memanfaatkan Hari PPOK Sedunia pada tanggal 15 November untuk berhenti merokok.
Sementara merokok menjadi faktor utama, ada juga faktor risiko lainnya untuk PPOK, seperti riwayat keluarga, infeksi paru-paru dan saluran napas pada masa kecil, kekurangan enzim alfa 1 antitripsin, dan berbagai jenis polusi udara kronis.
Baca Juga: 6 Bahan Makanan Pembersih Paru-Paru Alami bagi kalian Pengidap Asma, Sesak Nafas, Perokok Berat
Kemudian Yoga menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien PPOK.***